Salah satu asumsi regresi dan atau asumsi yang diperlukan bagi pengembangan model regresi yaitu itu pada model analisis jalur adalah linearitas. Pada kesempatan yang lalu kita sudah menguraikan baik secara teoritik maupun secara aplikatif dengan menggunakan software SPSS, uji asumsi klasik dari regresi diantaranya uji normalitas, heteroskedastisitas, multikolinearitas dan autokorelasi. Penerapan asumsi tersebut ada pada faktor gangguan (residual-e) dan pada variabel dari model.
Pada kesempatan kali ini pembahasan asumsi linearitas model regresi yang merupakan pembahasan pada variabel model regresi yaitu pembuktian apakah hubungan atau pola keterkaitan antar dua variabel (yaitu variabel X dan variabel Y) dalam model merupakan pola hubungan yang linear. Oleh karenanya jika dalam pembentukan model regresi asumsi linearitas tidak terpenuhi maka peneliti tidak memaksakan untuk membentuk data ke dalam model linear akan tetapi opsinya pada model regresi non linear.
Pada kesempatan kali ini kita akan menguraikan tahapan-tahapan dalam menggunakan software SPSS untuk menguji linearitas pada variabel-variabel dalam model regresi.
- Buka software SPSS lalu definisikan variabel penelitian kita pada jendela Variabel View, setelahnya masukan data kedalam software SPSS melalui jendela Data View. Dalam tampilan SPSS akan terlihat seperti gambar berikut :
- Pilih menu Analyze lalu klik Compare Mean lalu pilih Mean lalu klik, maka akan muncul jendela SPSS seperti gambar di bawah ini, yang berisikan menu-menu kelengkapan analisis salah satunya uji linearitas.
- Masukan variabel-variabel pada sisi sebelah kanan ke dalam kolom pendefinisian variabel yaitu variabel dependent dan variabel independent guna menghasilkan pasangan uji linearitas yang kita inginkan.
- Untuk mendapatkan hasil pengujian linearitas antar variabel, maka klik menu Options, maka akan muncul tampilan jendela seperti gambar di bawah. Lalu pada menu Statistics For First Layer centang pada Test for Linearity. Lalu klik Continue.
- Setelah masuk ke jendela utama menu Means, lalu klik OK. Maka SPSS akan memproses pengujian asumsi linearitas pada pada pasangan variabel yang sudah didefinisikan dan akan muncul tampilan output SPSS seperti gambar di bawah ini.
- Pada gambar output SPSS, kita mengidentifikasi bahwa model regresi yang dihasilkan tidak memenuhi asumsi linearitas. Hal ini ditunjukkan dari nilai signifikansi Deviations From Linearity bernilai 0.00 lebih kecil dari nilai alpha 5%. Dalam artian menolak H0 yang harusnya diterima.
Perlu diingat, peneliti disarankan membaca literatur yang memberikan definisi konsep linearitas, karena pada kenyataanya tidak semua data pada variabel yang diujikan dapat menghasilkan hasil uji linearitas (ANOVA). Konsep dasar yang dibangun pada linearitas adalah adanya “pengulangan” pada unit data yang ada pada variabel X sehingga secara konsep residual yang dihasilkan oleh model regresi ada 2 (dua) macam yaitu (1) kekeliruan eksperimen dan (2) ukuran tuna cocok model linear. Dan dari jenis residual (2) muncul pengujian linearitas pada model regresi. (Sudjana, 2002).
Karena konsep perhitungan linearitas melibatkan 2 (dua) variabel, untuk mendapatkan kepahaman lebih baik terhadap pembentukan model regresi ada baiknya dilakukan secara manual. Akan tetapi untuk keefektifan waktu pengerjaan, dengan menggunakan software SPSS dapat mempermudah proses pembuktian pemenuhan asumsi linearitas bagi model regresi yang dihasilkan. Sampai jumpa pada pembahasan artikel selanjutnya. SELAMAT MENCOBA!!!
———————————————————————————————————————————————————-
- Jika rekan peneliti memerlukan bantuan Survey Lapangan, Survey Online ataupun Olah Data dapat menghubungi mobilestatistik.com di :
- WhatsApp : 081321709749
- Email : welcome@mobilestatistik.com
- Klik “Konsultasi Gratis” untuk mendapatkan informasi atau solusi terkait dengan pertanyaan-pertanyaan seputar metodologi penelitian.
- “1st Kirim Pertanyaan, Kami Jawab . . . InsyaAllah”
———————————————————————————————————————————————————-