Pola atau derajat hubungan antara 2 (dua) variabel yang setara atau hubungan simetris dalam statistik biasa disebut dengan istilah korelasi atau asosiasi. Perlu diperhatikan oleh peneliti, terutama oleh peneliti pemula yang melakukan proses analisis data secara mandiri, sebelum memastikan jenis korelasi yang diambil bagi proses analisa data yang dimilikinya. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah skala pengukuran yang menempel pada data yang diperolehnya dalam penelitian. Skala ukur pada data seperti sudah dibahas pada artikel sebelumnya, memiliki 4 (empat) jenis diantaranya nominal, ordinal, interval dan rasio. Sedikitnya ada 3 (tiga) jenis korelasi yang nantinya akan terbentuk dengan merujuk pada jenis skala ukur tersebut diantaranya yang sering atau umum digunakan adalah pearson, rank spearman, poin biserial dan koefisien kontingensi.
Dalam lingkup olahdata atau analisis statistik, korelasi dianggap rumpun analisis yang sangat mudah dilakukan setelah analisis deskriptif. Analisis yang relatif sederhana dan mudah secara interpretasi, akan tetapi diperlukan kehati-hatian ketika tahap awal penentuan jenis korelasi yang akan dilakukan terhadap data yang dimiliki. Selain itu, korelasi juga dapat dijadikan sebagai indikasi awal dalam mengevaluasi atau memprediksi variabel yang berpengaruh dalam pola kausalitas pada analisis yang lebih kompleks (semisal : regresi, path analisis ataupun SEM).
Berikut disajikan tahapan dalam melakukan uji korelasi dengan SPSS :
- Buka software SPSS lalu definisikan variabel penelitian kita pada jendela Variabel View, setelahnya masukan data kedalam software SPSS melalui jendela Data View. Dalam tampilan SPSS akan terlihat seperti gambar berikut :
- Pilih menu Analyze lalu klik Correlate lalu pilih Bivariate lalu klik, maka akan muncul jendela SPSS seperti gambar di bawah ini, yang berisikan menu-menu kelengkapan analisis korelasi.
- Masukan variabel-variabel pada sisi sebelah kanan ke dalam kolom pendefinisian variabel yaitu Variables.
- Untuk menentukan uji korelasi pada variabel, pilih jenis dari uji korelasi pada menu Correlation Coefficients. Ada 3 (tiga) pilihan jenis pengujian yaitu Pearson (skala interval-rasio), Kendal’s Tau dan Spearman (skala ordinal). Setelah pasti dengan pilihan jenis uji korelasi pada pasangan variabel lalu klik OK.
- Maka SPSS akan memproses perhitungan koefisien korelasi dan akan muncul tampilan output SPSS seperti gambar di bawah ini.
- Ada 2 (dua) bagian penting pada output SPSS di atas, yaitu besaran koefisien korelasi yang mengukur tingkat/derajat hubungan antar variabel yang diujikan dan Sig. yang berfungsi dalam menentukan berarti atau tidaknya nilai koefisien korelasi yang dihasilkan secara statistik.
Dengan menggunakan software SPSS mempermudah proses perhitungan tingkat/derajat hubungan antar 2 variabel yang diujikan. Seperti disampaikan sebelumnya, SPSS memberikan kemudahan bagi peneliti, akan tetapi kehati hatian dalam pemilihan jenis uji korelasi yang tepat tetap harus diperhatikan. Sampai jumpa pada pembahasan artikel selanjutnya. SEMANGAT MENCOBA!!!
———————————————————————————————————————————————————-
- Jika rekan peneliti memerlukan bantuan Survey Lapangan, Survey Online ataupun Olah Data dapat menghubungi mobilestatistik.com di :
- WhatsApp : 0813 2170 9749
- Email : welcome@mobilestatistik.com
- Klik “Konsultasi Gratis” untuk mendapatkan informasi atau solusi terkait dengan pertanyaan-pertanyaan seputar metodologi penelitian.
- “1st Kirim Pertanyaan, Kami Jawab . . . InsyaAllah”
———————————————————————————————————————————————————-