Pada kesempatan kali ini kita akan sharing pengalaman kita di lapangan, survey lapangan atau sebar kuesioner, yang berbeda dengan sharing pada kesempatan sebelumnya. Survey lapangan atau sebar kuesioner kali ini, hendak menggali informasi atau perspektif dari para petani terkait adopsi sharing economy peer-to-peer lending (aplikasi pemodalan TaniFund, Crowde dan Igrow) dalam industri pertanian dan dampaknya terhadap keberlanjutan usaha tani. Sekali lagi bahwa persiapan fisik maupun pengetahuan terhadap medan lapangan yang akan dijadikan sasaran pengambilan data haruslah diperhatikan. Karena banyak hal-hal yang tidak bisa kita prediksikan dapat terjadi dan menjadi tantangan tersendiri dilapangan.
Objek dari survey lapangan atau sebar kuesioner lapangan kali ini dalam kategori sangat kompleks. Target spesifik yang menjadi kriteria dari responden adalah para petani yang melek internet dan smartphone. Seperti kita ketahui bersama bahwa kebanyakan petani yang ada di Indonesia berada di pelosok (desa atau kampung) yang sering kali belum melek atau terbiasa dengan smartphone dan internet. Tantangan ini lah yang menjadikan survey lapangan kali ini sangat kompleks, selain itu peta sebaran petani yang sangat private dari pihak penyedia aplikasi mengharuskan tim lapangan kita secara acak mencari spot sentral pertanian yang ada di Indonesia (khusunya : Jawa Barat).
Crew lapangan yang diturunkan pada survey lapangan kali ini sebanyak 6 orang. Rata-rata tenaga yang kita pakai berusia antara 20 s.d 25 tahun. Selain muda semangatnya pun OK untuk menjaga kualitas hasil survey yang kita lakukan. Selain itu, crew yang well educated (rata-rata sedang menempuh perkuliahan) memberikan nilai plus tersendiri, selain dari pola bahasa dalam komunikasi yang baik, yang terpenting behave yang menyenangkan bagi responden kita.
Oleh karena banyaknya kendala yang tim kita temui di lapangan, planning dan strategi yang terukur dalam melakukan survey lapangan sangat perlu diperhatikan. Calon responden yang kita hadapi adalah responden yang tetap memiliki kecenderungan untuk menolak sangat tinggi dikarenakan tingkat pendidikan (kepahaman akan penelitian/riset), kesempatan waktu yang dimiliki oleh petani, dan manfaat yang nantinya diperoleh oleh para petani. Perlu penjelasan yang persuasif dan ringan agar dapat meyakinkan calon responden atas tujuan survey yang dilakukan tidak menyentuh hal-hal yang sensitif tentang private information yang sangat dijaga kerahasiaanya oleh responden. Selain itu, penguasaan bahasa lokal atau pendekatan kepada tokoh masyarakat setempat akan sangat membantu dalam proses persuasif dan penyampaian pentingnya penelitian dapat tersampaikan dengan benar.
Easyness dari proses survey ini adalah spot sentral pertanian yang cukup banyak (khususnya di wilayah Jawa Barat), sehingga sedikt banyak memudahkan tim lapangan dalam memperoleh target sampel. Tools lain yang kita gunakan dalam mendapatkan target sampel tersebut adalah gimmick atau souvenir survey, hal sangat sepele tapi sangat bermanfaat dalam proses persuasif kepada calon responden. Meskipun perlu ada budget tambahan dalam RAB peneliti, akan tetapi hal ini worthed untuk dilakukan dalam mempercepat proses survey lapangan.
Sharing singkat ini, semoga bermanfaat dalam membantu rekan-rekan peneliti dalam membangun frame awal sebelum melakukan survey dilapangan. Kami akan share banyak pengalaman kami di lapangan pada kesempatan yang lain. SEMANGAT MENELITI!!!
————————————————————————————————————————————
Jika rekan peneliti memerlukan bantuan Survey Lapangan, Survey Online ataupun Olah Data dapat menghubungi mobilestatistik.com di :
- WhatsApp : 081321709749
- Email : welcome@mobilestatistik.com
Klik “Konsultasi Gratis” untuk mendapatkan informasi atau solusi terkait dengan pertanyaan-pertanyaan seputar metodologi penelitian.
- “1st Kirim Pertanyaan, Kami Jawab . . . InsyaAllah”
————————————————————————————————————————————-