Sebar Kuesioner Ayah Tunggal (Ayah Dengan Hak Asuh)

Sebar Kuesioner Ayah Tunggal (Ayah Dengan Hak Asuh)

Pada kesempatan kali ini kita akan sharing pengalaman kita di lapangan, survey lapangan atau sebar kuesioner, yang berbeda dengan sharing pada kesempatan sebelumnya. Survey lapangan atau sebar kuesioner kali ini, hendak menggali informasi atau perspektif dari Ayah Tunggal (Ayah Cerai dan Memiliki Hak Asuh Anak) dalam kaitannya mencari hubungan antara Perceived Social Support dengan Psychological Well-Being pada Ayah Tunggal di Indonesia, tepatnya informasi atau perspektif Ayah Tunggal dalam hal kaitannya dengan peran dukungan sosial dari orang-orang di sekitarnya terhadap kesehatan psikologisnya. Sekali lagi bahwa persiapan fisik maupun pengetahuan terhadap medan lapangan yang akan dijadikan sasaran pengambilan data haruslah diperhatikan. Karena banyak hal-hal yang tidak bisa kita prediksikan dapat terjadi dan menjadi tantangan tersendiri dilapangan.

Objek dari survey lapangan atau sebar kuesioner lapangan kali ini dalam kategori cukup kompleks. Target spesifik yang menjadi kriteria dari responden adalah Ayah Tunggal yaitu Ayah Cerai dan Memiliki / Mendapatkan Hak Asuh Anak. Selain hal sesuatu yang tabu ketika mendengar “perceraian” sehingga keberadaan calon responden sangat meyebar dan “sunyi”.

Crew lapangan yang diturunkan pada survey lapangan kali ini sebanyak 3 orang. Rata-rata tenaga yang kita pakai berusia antara 20 s.d 25 tahun. Selain muda semangatnya pun OK untuk menjaga kualitas hasil survey yang kita lakukan. Selain itu, crew yang well educated (rata-rata sedang menempuh perkuliahan) memberikan nilai plus tersendiri, selain dari pola bahasa dalam komunikasi yang baik, yang terpenting behave yang menyenangkan bagi responden kita.

Relatif cukup banyak kendala yang ditemui di lapangan yang tim kita temui, planning dan strategi yang terukur dalam melakukan survey lapangan sangat perlu diperhatikan (koordinasi dengan pejabat pemerintahan setempat, Misal : RT, RW hingga kependudukan di Desa/Kecamatan). Hal ini dikarenakan, calon responden yang kita hadapi adalah responden yang memiliki kecenderungan untuk menolak sangat tinggi dikarenakan issue yang melatarbelakangi survey lapangan ini sedikit “sensitif” (framing Perceraian yang dialami), selain itu lokasi untuk menemukan calon responden dalam kategori sangat sulit. Sehingga perlu penjelasan yang persuasif dan ringan agar dapat meyakinkan calon responden atas tujuan survey yang dilakukan tidak menyentuh hal-hal yang sensitif tentang private information yang sangat dijaga kerahasiaanya oleh responden ketika mendapatkan calon responden.

Tools lain yang kita gunakan dalam mendapatkan target sampel adalah gimmick atau souvenir survey, hal sangat sepele tapi sangat bermanfaat dalam proses persuasif kepada calon responden. Meskipun perlu ada budget tambahan dalam RAB peneliti, akan tetapi hal ini worthed untuk dilakukan dalam mempercepat proses survey lapangan.

Sharing singkat ini, semoga bermanfaat dalam membantu rekan-rekan peneliti dalam membangun frame awal sebelum melakukan survey dilapangan. Kami akan share banyak pengalaman kami di lapangan pada kesempatan yang lain. SEMANGAT MENELITI!!!

——————————————————————————————————————————————————————–

Jika rekan peneliti memerlukan bantuan Survey Lapangan, Survey Online ataupun Olah Data dapat menghubungi mobilestatistik.com di :

Klik “Konsultasi Gratis” untuk mendapatkan informasi atau solusi terkait dengan pertanyaan-pertanyaan seputar metodologi penelitian.

  • “1st Kirim Pertanyaan, Kami Jawab . . . InsyaAllah”

——————————————————————————————————————– ————————————————

Sebar Kuesioner

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *