Pengujian Heteroskedastisitas Dalam Regresi Dengan SPSS

Pengujian Heteroskedastisitas Dalam Regresi Dengan SPSS

Salah satu pengujian terhadap model regresi yang sudah dibahas pada artikel sebelumya adalah tentang heteroskedastisitas pada model regresi. Heteroskedastisitas pada model regresi salah satunya dapat menyebabkan selang taksiran penaksir (koefisien regresi) menjadi lebar, dalam artian presisi yang didapatkan dari hasil penaksiran menjadi berkurang dan itu merupakan suatu kelemahan bagi model. Adapun salah satu yang menyebabkan terjadinya adalah sifat dasar masalah penelitian yang dihadapi yaitu pada kenyataanya semisal dalam data cross sectional yang digunakan dalam penelitian meliputi unit yang heterogen, oleh karenanya heteroskedastisitas mungkin lebih merupakan kelaziman dari pada pengecualian.

Lalu bagaimanakah kita mengetahui dalam model regresi yang kita hasilkan mengandung heteroskedastisitas? Dengan bantuan software SPSS dapat dengan mudah kita ketahui melalui hasil proses perhitungan, metode umum dan relative mudah untuk digunakan adalah dengan metode grafik. Metode grafik digunakan dengan cara memetakan kuadrat residual terhadap nilai Y yang ditaksir dari persamaan regresi, idenya adalah untuk mengetahui apakah nilai rata-rata yang ditaksir dari Y secara sistematis berhubungan dengan kuadrat residual.

Berikut kita perlihatkan tahapan untuk menguji heteroskedastisitas pada model regresi dengan menggunakan SPSS.

  1. Buka software SPSS lalu definisikan variabel penelitian kita pada jendela Variabel View, setelahnya masukan data kedalam software SPSS melalui jendela Data View. Dalam tampilan SPSS akan terlihat seperti gambar berikut : 

 

  1. Pilih menu Analyze lalu klik Regression lalu pilih Linear lalu klik, maka akan muncul jendela SPSS seperti gambar di bawah ini, yang berisikan menu-menu kelengkapan analisis regresi. 

 

  1. Masukan variabel-variabel pada sisi sebelah kanan ke dalam kolom pendefinisian variabel yaitu variabel dependent dan variabel independent guna menghasilkan model regresi yang kita inginkan. 

 

  1. Untuk mendapatkan hasil pengujian heteroskedastisitas pada model, maka klik menu Plots, maka akan muncul tampilan jendela seperti gambar di bawah. Lalu masukan variable SRESID pada sumbu Y dan ZPRED pada sumbu X. Lalu klik Continue. 

 

  1. Setelah masuk ke jendela utama analisis regresi, lalu klik OK. Maka SPSS akan memproses pembentukan model dan pengujian asumsi heteroskedastisitas pada residual dan akan muncul tampilan output SPSS seperti gambar di bawah ini. 

 

  1. Pada gambar output SPSS, kita mengidentifikasi bahwa model regresi yang dihasilkan terbebas dari masalah heteroskedastisitas. Hal ini ditunjukkan dari scatterplot yang terbentuk tidak membentuk pola yang sistematis, cenderung menyebar secara tidak beraturan di sekitar titik (0,0).

 

Dengan menggunakan software SPSS mempermudah proses pembuktian pemenuhan asumsi non heteroskedastisitas bagi model regresi yang dihasilkan. Pada bahasan selanjutkan kita akan jelaskan pula cara penggunaan software SPSS untuk pengujian asumsi regresi lainnya diantaranya autokorelasi dan linieritas. Sampai jumpa pada pembahasan artikel selanjutnya. SELAMAT MENCOBA!!!

———————————————————————————————————————————————————-

  1. Jika rekan peneliti memerlukan bantuan Survey Lapangan, Survey Online ataupun Olah Data dapat menghubungi mobilestatistik.com di :
  1. Klik “Konsultasi Gratis” untuk mendapatkan informasi atau solusi terkait dengan pertanyaan-pertanyaan seputar metodologi penelitian.
  • “1st Kirim Pertanyaan, Kami Jawab . . . InsyaAllah”

———————————————————————————————————————————————————-

 

online survey BPKH RI | LISREL | SEM | Eviews | Analisis Faktor | Validitas | SWOT | Heteroskedastisitas


survey lapangan kampung ketandan I path analisis | analisis jalur | LISREL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *