Pengujian Asumsi Multikolinearitas Dalam Regresi Dengan SPSS

Pengujian Asumsi Multikolinearitas Dalam Regresi Dengan SPSS

Salah satu pengujian terhadap model regresi yang sudah dibahas pada artikel sebelumya adalah tentang multikolinieritas pada model regresi utamanya regresi dengan lebih dari satu variabel bebas (independent). Multikolinearitas pada model regresi salah satunya dapat menyebabkan selang taksiran penaksir (koefisien regresi) menjadi lebar, dalam artian presisi yang didapatkan dari hasil penaksiran menjadi berkurang dan itu merupakan suatu kelemahan bagi model. Adapun salah satu yang menyebabkan terjadinya multikolinearitas adalah bias spesifikasi yaitu penetapan pola struktur keterkaitan variabel yang dimodelkan berdasarkan teori, yang berlaku pada populasi tetapi kurang terpenuhi secara sampel.

Lalu bagaimanakah kita mengetahui dalam model regresi yang kita hasilkan mengandung multikolinearitas? Dengan bantuan software SPSS dapat dengan mudah kita ketahui melalui hasil proses perhitungan, dua diantara ukuran yang sering dipakai adalah nilai VIF (variance inflation factor)  atau TOL (tolerance). Dengan ketentuan bahwa nilai VIF berada di bawah 10,00 dan TOL lebih dari 0,10, maka diambil keputusan bahwa model regresi tidak terdapat masalah multikolinearitas.

Berikut kita perlihatkan tahapan untuk menguji koliniearitas pada model regresi dengan menggunakan SPSS.

  1. Buka software SPSS lalu definisikan variabel penelitian kita pada jendela Variabel View, setelahnya masukan data kedalam software SPSS melalui jendela Data View. Dalam tampilan SPSS akan terlihat seperti gambar berikut : 

 

  1. Pilih menu Analyze lalu klik Regression lalu pilih Linear lalu klik, maka akan muncul jendela SPSS seperti gambar di bawah ini, yang berisikan menu-menu kelengkapan analisis regresi. 

 

  1. Masukan variabel-variabel pada sisi sebelah kanan ke dalam kolom pendefinisian variabel yaitu variabel dependent dan variabel independent guna menghasilkan model regresi yang kita inginkan. 

 

  1. Untuk mendapatkan hasil pengujian multikolinearitas pada model, maka klik menu Statistics, maka akan muncul tampilan jendela seperti gambar di bawah. Lalu centang pada Colinearity Diagnostic lalu klik Continue. 

 

  1. Setelah masuk ke jendela utama analisis regresi, lalu klik OK. Maka SPSS akan memproses pembentukan model dan pengujian asumsi multikolinearitas pada residual dan akan muncul tampilan output SPSS seperti gambar di bawah ini. 

 

  1. Pada gambar output SPSS, kita mengidentifikasi nilai multikolinearitas pada menu Coefficients, dimana terdapat nilai Tolerance dan VIF. Sesuai dengan kriteria yang sudah dijelaskan di atas, pada hasil pengujian dapat dikatakan memenuhi kedua kriteria tadi, sehingga dapat dikatakan model regresi yang dihasilkan terbebas dari masalah multikolinearitas

 

Dengan menggunakan software SPSS mempermudah proses pembuktian pemenuhan asumsi non multikolinearitas bagi model regresi yang dihasilkan. Pada bahasan selanjutkan kita akan jelaskan pula cara penggunaan software SPSS untuk pengujian asumsi regresi lainnya diantaranya heteroskedastisitas, autokorelasi dan linieritas. Sampai jumpa pada pembahasan artikel selanjutnya. SELAMAT MENCOBA!!!

———————————————————————————————————————————————————-

  1. Jika rekan peneliti memerlukan bantuan Survey Lapangan, Survey Online ataupun Olah Data dapat menghubungi mobilestatistik.com :
  1. Klik “Konsultasi Gratis” untuk mendapatkan informasi atau solusi terkait dengan pertanyaan-pertanyaan seputar metodologi penelitian.
  • “1st Kirim Pertanyaan, Kami Jawab . . . InsyaAllah”

———————————————————————————————————————————————————-

online survey BPKH RI | LISREL | SEM | Eviews | Analisis Faktor | Validitas | SWOT | Multikolinearitas


survey lapangan kampung ketandan I path analisis | analisis jalur | LISREL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *