Sebelum kita coba sharing tentang salah satu ilmu statistika yang erat kaitannya dengan kehidupan industri yaitu Statistikal Proses Control (SPC), ada baiknya kita coba memahami suatu konsep tentang industri modern yang dikemukakan oleh Deming sehingga dikenal luas dengan istilah “Deming’S Wheel” atau “Roda Deming”
Suatu keniscayaan bahwa dalam proses yang ada pada “Roda Deming” akan melibatkan adanya suatu proses kontrol dan kaitannya dengan data yang dihasilkan dari proses tersebut maka memunculkan istilah atau Statistical Quality Control (SQC). Sebelum lebih lanjut kita bahas tentang SPC atau SQC ada baiknya kita coba pelajari dan pahami apa itu “Roda Deming” atau “Deming’S Wheel”.
Konsep Deming Tentang Sistem Industri Modern
Proses industri harus dipandang sebagai suatu perbaikan terus menerus (continous improvement), yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, sampai distribusi kepada konsumen. Seterusnya berdasarkan informasi sebagai umpan balik yang dikumpulkan dari pengguna produk itu (konsumen) kita dapat mengembangkan ide-ide untuk menciptakan produk baru atau memperbaiki produk lama beserta proses produksi yang ada saat ini.
Dr. William Edwards Deming, seorang guru manajemen kualitas dari US, pada bulan Agustus 1950 dalam suatu konferensi dengan manajemen puncak di Hotel de Yama, Mount Hakone, Jepang, memperkenalkan suatu diagram yang memandang industri sebagai suatu sistem.
Perbaikan performasi bisnis modern harus mencakup keseluruhan sistem industri dari kedatangan material sampai penyerahan produk kepada konsumen dan desain ulang produk (barang dan atau jasa) untuk masa mendatang. Dalam organisasi jasa, sumber-sumber A, B, C dan D, dapat menjadi sumber-sumber data atau kerja dari operasi sebelumnya seperti dokumentasi-dokumentasi yang berkaitan dengan permintaan konsumen, pembelian bahan baku dari pemasok, proses produksi, tingkat inventori yang ada, perhitungan biaya, pengiriman produk dari distributor sebagai konsumen antara atau ke konsumen akhir secara langsung dan lain-lain. Konsep sistem industri yang dikemukakan oleh Deming, selanjutnya populer dengan nama “Roda Deming” (Deming’s Wheel).
Roda Deming terdiri dari empat komponen utama, yaitu riset pasar, desain produk, proses produksi dan pemasaran. Deming menekankan pentingnya interaksi tetap antara riset pasar, desain produk, proses produksi dan pemasaran, agar perusahaan industri mampu meghasilkan produk dengan harga kompetitif dan kualitas yang lebih baik sehingga memuaskan konsumen. Deming menjelaskan bahwa roda itu harus dijalankan atas dasar pengertian dan tanggung jawab bersama untuk mengutamakan efisiensi industri dan peningkatan kualitas. Ia menjelaskan bahwa dengan cara menjalankan Roda Deming secara terus-menerus, perusahaan industri modern dapat memenangkan persaingan yang sangat kompetitif dan memperoleh keuntungan yang dapat dipergunakan untuk pengembangan usaha dan kesejahteraan tenaga kerja.
Dari Roda Deming tampak bahwa berdasarkan informasi tentang keinginan konsumen (pasar) yang diperoleh dari riset pasar yang komperhensif, selanjutnya didesain produk sesuai keinginan pasar itu. Desain produk telah menetapkan model dam spesifikasi yang harus diikuti oleh bagian produksi. Bagian produksi harus meningkatkan efisiensi dari proses dan kualitas produk, agar diperoleh produk-produk berkualitas sesuai desain yang telah ditetapkan berdasarkan keinginan pasar itu, dengan biaya yang serendah mungkin. Hal ini dapat dicapai dengan menghilangkan pemborosan (waste) yang terjadi dalam proses produksi, melalui pengendalian proses statistikal terhadap produk (barang dan atau jasa) yang dihasilkan.
Selanjutnya hasil dari proses produksi yang efisien dan berkualitas (yaitu produk yang memenuhi spesifikasi desain yang telah ditetapkan berdasarkan keinginan pasar) itu didistribusikan ke konsumen (distributor atau pengguna akhir produk) melalui bagian pemasaran dengan harga yang kompetitif. Bagian pemasaran dari industri modern selanjutnya bertanggung jawab langsung kepada konsumen, karena merekalah yang berhubungan langsung dengan konsumen itu. Setiap bagian dalam organisasi industri modern harus mendukung bagian desain, produksi dan pemasaran dalam meningkatkan kualitas bagi konsumen. Dalam Roda Deming siklus berulang kembali secara kontinu sepanjang waktu dalam praktek-praktek yang harus diperbaiki.
Suatu survei yang pernah diadakan dan telah berlaku umum menyatakan alasan-alasan mengapa pelanggan meninggalkan perusahaan antara lain : meninggal (1%), pindah (3%), membentuk kelompok lain (5%), alasan pesaing lebih baik (9%), produk mengecewakan (14%) dan sikap tidak berbeda dari perusahaan dalam memberikan pelayanan dari waktu ke waktu (68%). Alasan-alasan ini menunjukkan bahwa perlu adanya perbaikan terus-menerus (continous improvement) untuk mempertahankan loyalitas pelanggan kepada perusahaan.
Dua artikel lalu, yang kita muat pada kolom SerbaSerbi yang kaitannya dengan ulasan singkat dari buku Good to Great, kita sudah bahas pada 2 bab awal dari buku tersebut yaitu Kepemimpinan Level 5 dan Siapa Dulu… Baru Apa. Kita coba ulas singkat pembahasan dua bab yang lalu, kaitannya dengan Kepemimpinan Level 5, dimana menjadi landasan bagi para CEO dalam membangun perusahaan yang bukan hanya baik secara performa finansial akan tetapi perusahaan yang lestari (keberadaan perusahaan bukan hanya ada karena suatu pimpinan melainkan karena nilai-nilai yang ada dalam perusahaan itu sendiri). Fakta Brutal !
Sedangkan Siapa Dulu …. Baru Apa, merupakan langkah awal yang dilakukan oleh seorang pemimpin level 5, dimana mereka menemukan orang yang tepat terlebih dahulu dalam perusahaan dapat mengakselerasi kerja dan capaian-capaian perusahaan secara kontinu. Fakta Brutal!
Pada kesempatan kali ini kita akan coba share tema selanjutnya, dimana ini merupakan langkah kedua yang dilakukan oleh pemimpin level 5 dalam membangun perusahaan bagus ke hebat (lestari), yaitu Menghadapi Fakta Brutal [Tapi Tidak Pernah Kehilangan Keyakinan]. Dalam bab ini dibahas sikap optimistis menyikapi kondisi terpuruk dari suatu perusahaan, dengan tanpa mengabaikan fakta-fakta riil lapangan yang sedang terjadi. Dalam hal kebanyakan, optimisme dibangun hanya dengan narasi motivasi yang hanya menggugah semangat akan tetapi mengabaikan penanggulangan fakta-fakta keras yang sedang terjadi di luar perusahaan. Dan penulis dalam hal ini Jim Collins pada bukunya menyebutnya dengan istilah “Paradoks Stockdale”.
Selanjutnya, pada artikel ini kita akan mengutip ikhtisar atau rangkumannya saja, lebih lengkap mengenai cerita dan data yang menjadi landasan intisari pada pembahasan bab Menghadapi Fakta Keras/Brutal [Tapi Tidak Pernah Kehilangan Keyakinan], pembaca dapat membaca langsung pada buku Good to Great, Jim Collins. Adapun poin-poin kunci pada bagian ketiga dari buku Good to Great yang membahas tentang Menghadapi Fakta Keras/Brutal [Tapi Tidak Pernah Kehilangan Keyakinan] diantaranya,
Semua perusahaan bagus ke hebat memulai proses menemukan jalan keagungan atau kejayaan dengan menghadapi fakta-fakta brutal dari realitas terkini mereka.
Saat Anda memulai dengan upaya jujur dan tekun untuk menemukan realitas situasi Anda, keputusan-keputusan yang benar kerap menjadi jelas dengan sendirinya.
Tugas utama membawa satu perusahaan dari bagus ke hebat adalah menciptakan satu kultur dimana orang akan memiliki peluang besar untuk didengarkan, sehingga pada akhirnya kebenaran pun akan terdengar.
Menciptakan satu iklim dimana kebenaran itu terdengar melibatkan empat praktik dasar : (1). Memimpin dengan pertanyaan, bukan jawaban (2). Terlibat dalam dialog dan debat, bukan paksaan (3). Melakukan otopsi tanpa saling menyalahkan dan (4). Membangun mekanisme bendera merah yang mengubah informasi menjadi informasi yang tak bisa diabaikan..
Perusahaan bagus ke hebat menghadapi kesukaran yang sama besar dengan perusahaan pembanding, tapi merespon kesukaran itu secara berbeda. Mereka langsung menghadapi realitas situasi. Akibatnya mereka keluar dari kesukaran itu dalam kondisi lebih kuat.
Satu psikologi kunci untuk memimpin dari bagus ke hebat adalah Paradoks Stockdale : Mempertahankan keyakinan mutlak bahwa Anda bisa dan akan menang pada akhirnya, terlepas dari rintangan yang ada, dan pada saat bersamaan menghadapi fakta-fakta paling brutal dari realitas terkini Anda, apa pun rintangan itu.
Karisma bisa jadi menjadi beban ketimbang aset karena kekuatan dari kepribadian kepemimpinan Anda bisa menyurutkan orang untuk membawa fakta-fakta brutal kepada Anda.
Kepemimpinan tidak hanya mulai dengan visi. Kepemimpinan mulai dengan membuat orang menghadapi fakta-fakta keras dan bertindak mengatasi dampak-dampak yang terjadi.
Mencurahkan waktu dan energi untuk berusaha “memotivasi” orang sama dengan membuang tenaga. Pertanyaan pentingnya bukanlah, “Bagaimana kita memotivasi orang kita?”. Jika Anda memiliki orang yang tepat, mereka akan memotivasi diri dengan sendirinya. Salah satu cara utama untuk menyurutkan motivasi orang adalah dengan mengabaikan fakta-fakta keras realitas.
…
Yang perlu kita sadari bersama bahwa untuk membangun suatu perusahaan yang bagus (bahkan perusahaan yang lestari) tidaklah bersifat instant (jangka waktu cepat). Dalam bab pertama buku Good to Great pada perusahaan-perusahaan yang diteliti setidaknya perlu belasan bahkan puluhan tahun (20 s.d 25 tahun) dari perusahaan untuk menujukkan bahwa perusahaan tersebut hebat dan lestari (didalamnya memiliki pemimimpin dengan kapasitas Level 5). Karena berbasis pada riset dan data, selama periode yang lama tersebut perusahaan mencatatkan kemajuan yang signifikan dengan tren naik salah satunya pada harga saham dan pendapatan.
Lebih lengkap mengenai cerita hasil riset yang didapati pada perusahaan-perusahaan US, Amerika tersebut sehingga digolongkan pada perusahaan yang hebat dan lestari, dapat dibaca pada buku Good to Great, Jim Collins, yang menurut penulis dapat dijadikan refrensi bacaan yang menarik dan memotivasi meskipun oleh para leader-leader yang sedang membangun sekalipun. SEMOGA BERMANFAAT. wallahu a’lam.
Jika rekan peneliti memerlukan bantuan untuk survey lapangan, sebar kuesioner ataupun online survey dapat menghubungi mobilestatistik.com di :
WhatsApp : 081321709749
Email : welcome@mobilestatistik.com
Berpengalaman dalam membantu penelitian baik itu perorangan, organisasi maupun akademik dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. ————————————————————————————————————————————————————————
Pada kesempatan yang lalu kita sudah share pembahasan atau bab pertama dari buku Good to Great karya Jim Collins tentang Kepemimpinan Level 5. Pada pembahasan pertama atau bab pertama, kita ketahui dan pahami bersama bahwa terdapat lima tingkatan dalam sosok pribadi dalam hal kompetensi dan kepemimpian dalam suatu organisasi bisnis dan level 5 merupakan tingkatan paripurna dalam suatu organisasi bisnis yang dapat membawa perusahaan pada level “lestari” berdasarkan hasil riset Jim Collins dalam bukunya Good to Great. Siapa Dulu!
Seperti yang sudah kita tuliskan pada artikelnya bahwa seseorang dengan Kepemimpinan Level 5 seperti disebutkan pada buku Good to Great, dimana menciptakan suatu perusahaan yang “lestari” akan melakukan tindakan-tindakan diantaranya Siapa Dulu … Baru Apa, Menghadapi Fakta Keras, Konsep Landak, Kultur Disiplin, Akselelator Teknologi dan Roda Gaya dan Kumparan Bencana.
…
Pada kesempatan ini kita akan coba share pembahasan bab kedua pada buku Good to Great mengenai “Siapa Dulu.. Baru Apa” yang merupakan tahap atau langkah awal pemimpin Level 5 dalam mewujudkan perusahaan yang “Lestari”. Berdasarkan pengalaman membaca penulis, pada bab 2 ini, mengungkapkan bahwa faktor “who” adalah yang pertama yang harus diperhatikan untuk menentukan langkah maju suatu perusahaan, dibandingkan dengan faktor “what” yang umumnya mengawali langkah maju perusahaan dengan berkutat dengan penyusunan visi dan misi perusahaan dll. Dalam buku Good to Great pola keumuman tersebut seolah-olah dibalikan 180 derajat dimana ketika orang-orang yang tepat sudah dimiliki suatu perusahaan, baru setelahnya “apa” yang akan dilakukan dirumuskan atau dengan kata lain arah maju perusahaan ditentukan ketika orang-orang pilihan yang tepat sudah ada didalamnya.
“Sekedar memperjelas poin utama bab ini bukanlah sekedar mengumpulkan tim yang tepat – itu bukan hal baru. Poin utamanya adalah pertama-tama mendapatkan orang yang tepat di atas bus (dan mengusir orang yang salah dari bus) sebelum Anda mencari tahu kemana Anda harus membawa bus itu. Poin utama kedua adalah kadar keketatan yang kuat (sheer rigor) di dalam keputusan mengenai SDM (people decision) guna membawa perusahaan bagus ke hebat” Jim Collins.
Jika kita gambarkan dalam bentuk diagram perbandingan antara pola perusahaan Good to Great dengan perusahaan “pembanding”, seperti tampak di bawah ini,
Pendapat penulis bahwa dengan pola yang ditunjukkan seperti diagram di atas, akan dirasakan sebagai “kerja efektif”. Meskipun tetap kita perlu perhatikan dengan sangat “catatan” yang sudah dituliskan sebelumnya. Bahwa terlihat seolah-olah mudah sedangkan perlu effort yang sangat luar biasa untuk mendapatkan orang-orang pilihan yang “tepat” dalam suatu organisasi bisnis.
Selanjutnya, pada artikel ini kita akan mengutip ikhtisar atau rangkumannya saja, lebih lengkap mengenai cerita dan data yang menjadi landasan intisari pada pembahasan bab Siapa Dulu.. Baru Apa, pembaca dapat membaca langsung pada buku Good to Great, Jim Collins. Adapun poin-poin kunci pada bagian kedua dari buku Good to Great yang membahas tentang Siapa Dulu .. Baru Apa diantaranya,
Para pemimpin bagus ke hebat memulai transformasi dengan pertama-tama mencari orang yang tepat untuk naik bus (dan mengusir orang yang keliru dari bus) dan baru mencari tahu ke mana harus membawa bus itu.
Poin utama dari bab ini bukan hanya konsep mendapatkan orang yang tepat didalam tim. Poin kuncinya adalah pertanyaan soal “siapa” mendahului keputusan tentang “apa” – sebelum visi, sebelum strategi, sebelum struktur organisasi, sebelum taktik. Siapa dulu, baru apa – sebagai disiplin ketat yang diterapkan secara konsisten.
Perusahaan pembanding kerap mengikuti model “genius dengan seribu penolong” – seorang pemimpin genius yang mematok suatu visi kemudian mengumpulkan satu awak yang terdiri dari “para penolong” sangat cakap guna mewujudkan visi tersebut. Model ini gagal ketika sang genius pergi.
Para pemimpin bagus ke hebat tegas, tapi tidak kasar, dalam membuat keputusan tentang orang atau SDM. Mereka tidak mengandalkan PHK dan restrukturisasi sebagai startegi utama untuk meningkatkan kinerja. Perusahaan pembanding jauh lebih sering menggunakan PHK.
Kami menemukan tiga disiplin praktis untuk menjadi tegas dalam keputusan tentang orang. Pertama. Ketika Ragu, jangan mempekerjakan orang – terus mencari. (note : satu perusahaan harus membatasi pertumbuhannya berdasarkan kemampuannya untuk menarik cukup banyak orang yang tepat). Kedua. Saat Anda tahu Anda perlu membuat perubahan tentang orang, bertindaklah. (note : pertama-tama pastikan Anda bukannya memiliki seseorang di posisi yang salah). Ketiga. Tempatkan orang terbaik Anda untuk peluang-peluang terbesar Anda, bukan untuk masalah-masalah besar Anda. (note : jika Anda ingin memecahkan masalah-masalah Anda, jangan menggunakan orang-orang terbaik Anda).
Tim manajemen bagus ke hebat terdiri dari orang-orang yang berdebat sengit demi mencari jawaban-jawaban terbaik. Akan tetapi, mereka bersatu ketika keputusan sudah tercapai, terlepas dari kepentingan ego sektoral.
Kami tidak menemukan pola sistematis yang mengaitkan kompensasi eksekutif dengan perubahan dari bagus ke hebat. Tujuan kompensasi bukanlah “memotivasi” perilaku yang tepat dari orang yang salah, melainkan mendapatkan dan mempertahankan orang yang tepat sejak awal.
Ungkapan kuno “orang adalah aset terpenting Anda.” Itu keliru. Orang bukanlah aset terpenting Anda, melainkan orang yang tepatlah yang merupakan aset terpenting Anda.
Apakah seseorang itu tergolong “orang yang tepat” lebih terkait dengan ciri-ciri kepribadian dan kemampuan bawaan dibandingkan dengan pengetahuan, latar belakang atau keterampilan khusus.
“Orang-orang yang kami wawancarai dari perusahaan bagus ke hebat jelas menyukai apa yang mereka lakukan, terutama karena mereka menyukai dengan siapa mereka melakukan itu.” Jim Collins.
…
Yang perlu kita sadari bersama bahwa untuk membangun suatu perusahaan yang bagus (bahkan perusahaan yang lestari) tidaklah bersifat instant (jangka waktu cepat). Dalam bab pertama buku Good to Great pada perusahaan-perusahaan yang diteliti setidaknya perlu belasan bahkan puluhan tahun (20 s.d 25 tahun) dari perusahaan untuk menujukkan bahwa perusahaan tersebut hebat dan lestari (didalamnya memiliki pemimimpin dengan kapasitas Level 5). Karena berbasis pada riset dan data, selama periode yang lama tersebut perusahaan mencatatkan kemajuan yang signifikan dengan tren naik salah satunya pada harga saham dan pendapatan.
Lebih lengkap mengenai cerita hasil riset yang didapati pada perusahaan-perusahaan US, Amerika tersebut sehingga digolongkan pada perusahaan yang hebat dan lestari, dapat dibaca pada buku Good to Great, Jim Collins, yang menurut penulis dapat dijadikan refrensi bacaan yang menarik dan memotivasi meskipun oleh para leader-leader yang sedang membangun sekalipun. SEMOGA BERMANFAAT. wallahu a’lam.
Jika rekan peneliti memerlukan bantuan untuk survey lapangan, sebar kuesioner ataupun online survey dapat menghubungi mobilestatistik.com di :
WhatsApp : 081321709749
Email : welcome@mobilestatistik.com
Berpengalaman dalam membantu penelitian baik itu perorangan, organisasi maupun akademik dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. ————————————————————————————————————————————————————————
Pada kesempatan kali ini mari kita sharing mengenai buku yang menarik yang berkaitan dengan bisnis, person dan manajemen yaitu Good to Great karya dari Jim Collins. Tanpa bermaksud untuk menggurui karena penulis sendiri sangat minim pengetahuan pada aspek akademik di bidang bisnis dan manajemen, tulisan ini hanya coba sharing kepada pembaca mengenai pengalaman membaca penulis yang mungkin dapat juga dirasakan atau menstimulus pembaca untuk membaca keseluruhan isi buku yang berjudul Good to Great serta mengambil manfaat sebanyak-banyaknya bagi peningkatan kemampuan diri dan atau pada bisnis yang sedang atau akan dijalani. Kepemimpinan Level 5!
Jim Collins adalah sebagai orang yang mempelajari perusahaan-perusaahan hebat yang lestari. Dia berperan sebagai guru bagi para pemimpin di sektor sosial maupun korporat. Setelah sebelumnya menjadi staf pengajar di Stanford University Graduated School of Business, di mana ia mendapatkan Distinguished Teaching Award, Jim kini bekerja di lab penelitian manajemennya di Boulder, Colorado.
Pada buku Good to Great, selama 5 tahun melakukan penelitian, Jim Collins dan timnya, setelah menyisir tumpukan data dan ribuan halaman wawancara, menemukan faktor-faktor kunci penentu kehebatan– mengapa sejumlah perusahaan berhasil membuat lompatan, sementara yang lainya gagal.
Apa yang menariknya dari buku ini, secara garis besar buku ini bercerita tentang bagaimana menciptakan suatu bisnis atau perusahaan yang “lestari” dibandingkan dengan menciptakan perusahaan yang “sukses luar biasa” dengan durasi yang relatif singkat. Selain itu menariknya buku ini dikarenakan apa yang dituangkan didalamnya merupakan hasil riset yang panjang dan kompleks dari perusahaan-perusahaan terbaik di US, Amerika sehingga apa yang tertuang didalamnya sangat menarik dan bersifat empirik.
Secara prinsipil pada buku tersebut terdapat 7 Bab atau 7 topik bahasan utama yang mengulas tentang menciptakan perusahaan yang Good to Great (lestari) diantaranya : Kepemimpinan Level 5, Siapa Dulu … Baru Apa, Menghadapi Fakta Keras, Konsep Landak, Kultur Disiplin, Akselelator Teknologi dan Roda Gaya dan Kumparan Bencana.
Pada kesempatan kali ini kita akan coba ulas secara singkat bab pertama yang merupakan suatu pengantar atau langkah awal menuju suatu bisnis Good to Great (Lestari) dan juga pengantar atau langkah pertama yang harus dimiliki sebelum melangkah pada bab-bab selanjutnya berdasarkan pada apa yang tertuang dalam buku tersebut, yaitu Kepemimpinan Level 5. Lebih lanjut berdasarkan buku Good to Great levelisasi kepemimpinan seseorang pada perusahaan dapat digambarkan seperti piramida berikut.
Gambar 1. Hirarki Level 5, Good to Great , Jim Collins
Berdasarkan piramida tersebut di atas dapat kita ketahui bahwa levelisasi tersebut diantaranya.
Level 1 : Individu Yang Sangat Cakap. Memberikan kontribusi produktif melalui bakat, pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan kerja yang baik.
Level 2 : Anggota Tim Yang Berkontribusi. Menyumbangkan kemampuan individual bagi pencapaian tujuan-tujuan kelompok dan bekerja efektif dengan orang lain dalam situasi kelompok.
Level 3 : Manajer Kompeten. Menata orang dan sumber daya guna melakukan pencapaian efektif dan efisien akan tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Level 4 : Pemimpin Efektif. Menyalakan komitmen pada dan dengan tekad baja mengejar, visi jernih nan memikat guna merangsang standar kinerja lebih tinggi.
Level 5 : Eksekutif Level 5. Membangun kejayaan melalui racikan paradoksal, kerendahan hati dan tekad profesional.
Pembahasan pertama dari buku Good to Great yaitu Kepemimpinan Level 5 yang menyoal apakah yang dimaksud dengan Level 5 itu, sementara sisa pembahasan bab lainnya merupakan gambaran apa yang dilakukan pememimpin Level 5 (diantaranya Siapa Dulu … Baru Apa, Menghadapi Fakta Keras, Konsep Landak, Kultur Disiplin, Akselelator Teknologi dan Roda Gaya dan Kumparan Bencana).
Pada artikel ini kita akan megutip ikhtisar atau rangkumannya saja, lebih lengkap mengenai cerita dan data yang menjadi landasan intisari pada pembahasan bab Kepemimpinan Level 5, pembaca membaca langsung pada buku Good to Great, Jim Collins. Adapun poin-poin kunci pada bagian pertama dari buku Good to Great yang membahas tentang Kepemimpinan Level 5 diantaranya,
Setiap perusahaan bagus ke hebat memiliki kepemimpinan Level 5 selama tahun-tahun penting transisi.
Level 5 adalah hierarki lima tingkat kemampuan eksekutif, dimana level 5 adalah yang tertinggi. Pemimpin level 5 merupakan capuran paradoksal dari kerendahan hati dan profesional. Pastinya mereka ambisius, tetapi ambisi mereka pertama-tama dan terutama untuk perusahaan, bukan untuk diri sendiri.
Pemimpin Level 5 membuka jalan bagi pennerus mereka untuk meraih kesuksesan lebih besar lagi di generasi berikutnya, sementara pemimpin egosentris Level 4 kerap membuka jalan bagi kegagalan penerus mereka.
Pemimpin Level 5 menunjukkan kerendahan hati yang memikat, tidak menonjolkan diri dan biasa-biasa saja. Sebaliknya, dua pertiga perusahaan pembanding (dalam riset) memiliki pemimpin dengan ego pribadi raksasa yang menyebabkan perusahaan musnah atau terus menerus dalam kondisi biasa-biasa saja.
Pemimpin Level 5 memiliki semangat yang kuat dan memiliki kebutuhan besar untuk memberikan hasil “lestari”. Mereka bertekad untuk melakukan apapun yang diperlukan untuk membuat perusahaan luar biasa, tak peduli betapa besar atau sulit keputusan yang ada.
Pemimpin Level 5 menunjukkan ketekunan ala pekerja lapangan-lebih banyak kuda pembajak ladang ketimbang kuda pamer aksi.
Pemimpin Level 5 mencari celah untuk menisbatkan kesuksesan pada faktor-faktor lain selain diri mereka. Namun, ketika keadaan berjalan buruk, mereka bercermin dan menyalahkan diri sendiri seraya mengambil tanggung jawab penuh. CEO pembanding kerap melakukan kebalikannya – mereka bercermin untuk menerima pujian atas kesuksesan, tapi melihat keluar jendela untuk menyalahkan faktor lain atas hasil mengecewakan.
Salah satu tren paling merusak dalam sejarah masa kini adalah kecenderungan (terutama oleh dewan direksi) untuk memilih pemimpin selebritis yang memesona dan menyingkirkan pemimpin Level 5 potensial.
Saya meyakini bahwa para pemimpin Level 5 potensial ada disekeliling kita semua jika kita tahu apa yang kita cari. Saya juga meyakini banyak orang memiliki potensi untuk berkembang menjadi Level 5.
Pemimpin selebritis legendaris yang datang dari luar berkorelasi secara negatif dengan proses berubah dari bagus ke hebat. Sepuluh dari sebelas CEO bagus ke hebat datang dari dalam perusahaan, sementara perusahaan pembanding mencoba CEO dari luar enam kali lebih sering.
Pemimpin Level 5 mengatribusikan sebagian besar kesuksesan mereka pada nasib baik, ketimbang kehebatan pribadi.
Kami tidak mencari kepemimpinan Level 5 dalam penelitian kami, atau hal apa pun yang serupa, tetapi data-datanya begitu berlimpah dan meyakinkan. Ini adalah temuan empiris, bukan ideologis.
Terlepas apakah kami berhasil menjadi Level 5, tujuan itu patut di coba. Sebab seperti semua kebenaran dasar mengenai apa yang terbaik dalam diri manusia, saat kita menangkap sekilas kebenaran itu dan segala yang kita sentuh tidak akan menjadi lebih baik karena upaya tersebut. (Jim Collins)
…
Yang perlu kita sadari bersama bahwa untuk membangun suatu perusahaan yang bagus (bahkan perusahaan yang lestari) tidaklah bersifat instant (jangka waktu cepat). Dalam bab pertama buku Good to Great pada perusahaan-perusahaan yang diteliti setidaknya perlu belasan bahkan puluhan tahun (20 s.d 25 tahun) dari perusahaan untuk menujukkan bahwa perusahaan tersebut hebat dan lestari (didalamnya memiliki pemimimpin dengan kapasitas Level 5). Karena berbasis pada riset dan data, selama periode yang lama tersebut perusahaan mencatatkan kemajuan yang signifikan dengan tren naik salah satunya pada harga saham dan pendapatan.
Lebih lengkap mengenai cerita hasil riset yang didapati pada perusahaan-perusahaan US, Amerika tersebut sehingga digolongkan pada perusahaan yang hebat dan lestari, dapat dibaca pada buku Good to Great, Jim Collins, yang menurut penulis dapat dijadikan refrensi bacaan yang menarik dan memotivasi meskipun oleh para leader-leader yang sedang membangun sekalipun. SEMOGA BERMANFAAT. wallahu a’lam.
Jika rekan peneliti memerlukan bantuan untuk survey lapangan, sebar kuesioner ataupun online survey dapat menghubungi mobilestatistik.com di :
WhatsApp : 081321709749
Email : welcome@mobilestatistik.com
Berpengalaman dalam membantu penelitian baik itu perorangan, organisasi maupun akademik dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. ————————————————————————————————————————————————————————
Pada kesempatan kali ini kita akan coba sharing sedikit tentang budidaya burung puyuh. Seperti pada 2 (dua) artikel sebelumnya terkait dengan serba serbi atau budidaya, penulis sering menyinggung konsep budidaya burung puyuh dengan sistem #rooftopgarden dan memanfaatkan kotoran puyuh sebagai limbah yang dapat dimanfaatkan langsung pada tanaman dengan sistem #rooftopgarden. Dengan konsep yang diterapkan tersebut kita dapat memperoleh manfaat yang banyak, dimana setiap aspek dari burung puyuh dapat dimanfaatkan langsung oleh kita, seperti daging, telur termasuk kotorannya. Budidaya!
Budidaya burung puyuh tidaklah serumit seperti kita budidaya ayam, baik dari aspek ruang maupun biaya pemeliharaan. Untuk skala kecil budidaya burung puyuh hanya membutuhkan lahan 1 m x 1 m atau 2 m x 2 m, sudah mampu menampung kurang lebih 100 ekor burung puyuh dengan sistem kandang vertikal. Akan tetapi perlu diperhatikan dampak sosialnya ya, sebelum kita merencanakan untuk budidaya burung puyuh dengan kuantitas yang besar. Penulis sendiri karena pemanfaatannya lebih ke aspek organik baik dari budidaya puyuh sendiri hingga pemanfaatannya terhadap tanaman maka 20 s.d 30 ekor puyuh cukup untuk memberikan manfaat yang maksimal dengan konsep #rooftopgarden dan tidak menimbulkan dampak sosial apapun (komplain tetangga kanan kiri atau depan belakang, Alhamdulillah).
Lebih lengkap terkait sharing pengalaman budidaya burung puyuh kali ini kita akan bagi beberapa bagian.
Mengenal Burung Puyuh
Puyuh adalah nama untuk beberapa general dalam familia Phasianidae. Burung ini berukuran menengah. Burung puyuh dari Dunia Baru (famili Odontophoridae) dan puyuh kancing (famili Turnicidae) tidak berkerabat dekat namun nama mereka memiliki perilaku dan karakteristik fisik yang mirip.
Burung puyuh adalah unggas daratan yang kecil namun gemuk. Mereka pemakan biji-bijian namun juga pemakan serangga dan mangsa berukuran kecil lainnya. Mereka bersarang di permukaan tanah, dan berkemampuan untuk lari dan terbang dengan kecepatan tinggi namun dengan jarak tempuh yang pendek. Beberapa spesies seperti puyuh jepang adalah migratori dan mampu terbang untuk jarak yang jauh. Beberapa jenis puyuh diternakkan dalam jumlah besar. Puyuh jepang diternakkan terutama karena telurnya.
Manfaat Burung Puyuh
Keluarga burung puyuh termasuk jenis burung yang sering dimakan. Burung puyuh sering dimasak ala Prancis. Daging burung puyuh juga biasa ditemukan pada masakan Malta, Portugis, dan India. Burung puyuh umumnya dimakan bersama dengan tulangnya karena mudah dikunyah dan karena ukurannya yang kecil sangat menyulitkan untuk mengeliminasi tulang dari dagingnya.
Telur burung puyuh juga merupakan makanan yang lezat. Seringkali mereka dimakan mentah bersama sushi dan umum ditemukan pada menu makan siang Jepang. Di Kolombia, telur burung puyuh rebus digunakan untuk pelengkap hot dog dan hamburger. Di Filipina, telur burung puyuh yang direbus dan dicelup dengan saus lalu digoreng dengan banyak minyak adalah jajanan lokal yang populer.
Kandungan Gizi Telur Puyuh
Tinggi protein
Sama seperti telur ayam, telur puyuh tinggi protein. Satu porsi telur puyuh (isi 5 butir) mengandung 6 gram protein yang ternyata sama banyak dengan satu butir telur ayam. Protein diperlukan tubuh untuk dijadikan sumber energi, menjaga stamina, memelihara kesehatan kulit dan rambut, serta membangun dan menguatkan massa otot.
Kaya vitamin A dan kolin
Telur mini yang dihasilkan burung puyuh ini juga kaya akan vitamin A dan kolin. Setiap porsi telur puyuh menawarkan 119 miligram kolin dan 244 IU vitamin A. Artinya, seporsi telur puyuh (setara 5 butir) mampu menyajikan sekitar 22-28% kebutuhan kolin harian dan 8-10% asupan vitamin A Anda dalam sehari. Kedua nutrisi ini bekerja sama menjaga kerja sistem imun tubuh untuk mencegah risiko penyakit dan infeksi, khususnya mencegah perkembangan penyakit jantung. Vitamin A dan kolin juga berfungsi memelihara fungsi sistem saraf dan indra penglihatan Anda.
Tinggi selenium dan zat besi
Telur burung puyuh mengandung lebih banyak selenium (26%) dan zat besi (9%) daripada telur ayam. Selenium bermanfaat untuk memelihara fungsi kognitif otak, meningkatkan metabolisme hormon tiroid, dan memperbaiki kerusakan DNA. Sementara itu zat besi berfungsi memproduksi sel darah merah sehat untuk mencegah anemia. Zat besi juga mungkin berpotensi memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung. Kombinasi zat besi dan selenium dibutuhkan tubuh untuk memetabolisme otot serta memelihara kesehatan pembuluh darah.
Hati-hati Telur Puyuh Tinggi Kolesterol
Dengan segudang nutrisi yang dimilikinya, telur puyuh ternyata termasuk makanan rendah kalori yaitu hanya sekitar 71 kcal (4% dari kebutuhan tubuh). Namun demikian, jangan sampai terlena kebanyakan makan telur mini ini. Seporsi telur puyuh mengandung 380 mg kolesterol, yang hampir dua kali lebih banyak dari batas maksimal kolesterol harian menurut American Heart Association. Seporsi telur burung puyuh juga mengandung 1,6 gram lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol Anda. Maka dari itu, jangan makan berlebihan.
Kandungan Gizi Daging Puyuh
Selain sekedar untuk mengobati rasa lapar ternyata terdapat manfaat makan daging puyuh diantaranya yaitu:
Baik Untuk Diet
Manfaat makan daging puyuh yang pertama yaitu baik untuk diet. Daging puyuh memiliki tekstur daging yang lembut dan sedikit berserat. Selain itu daging puyuh memiliki kandungan lemak tak jenuh sehingga Anda tidak usah ragu-ragu lagi dalam mengkonsumsi daging burung yang satu ini. Lemak tak jenuh sangat baik untuk mencegah kolestrol yang mengakibatkan penyempitan sel dalam darah dan dapat menimbulkan penyakit jantung. Lemak tak jenuh juga sangat baik sebagai menu diet untuk menurunkan berat badan.
Meningkatkan kekebalan tubuh
Manfaat makan daging puyuh yang kedua yaitu meningkatkan kekebalan tubuh. Daging burung puyuh yang dikonsumsi secara rutin akan meningkatkan system imun di dalam tubuh. Peningkatan imun ini sangat berfungsi dalam menjaga tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Selain itu juga mampu membasmi bakteri dan parasite yang masuk ke dalam tubuh.
Memperbaiki Jaringan Tubuh
Manfaat makan daging puyuh yang ketiga yaitu memperbaiki jaringan tubuh. Protein yang terkandung di dalam daging atau telur burung puyuh mampu membantu pembentukan sejumlah jaringan dan sel yang ada pada kuku, kulit dan rambut serta membantu meningkatkan produksi hormone dan enzim yang ada dalam tubuh.
Mencukupi Kebutuhan Energi
Manfaat makan daging puyuh yang keempat yaitu mencukupi kebutuhan energi. Burung puyuh juga mempunyai kandungan vitamin B2 yang mampu mengubah karbohidrat menjadi gula. Seperti yang telah diketahui bahwa gula sebagai bahan energi alternatif yang diperlukan oleh tubuh.
Menjaga Kesehatan Kulit Manusia
Manfaat makan daging puyuh yang kelima yaitu menjaga kesehatan kulit manusia. Burung Puyuh memiliki kandungan vitamin E yang bermanfaat dalam memperlambat penuaan dini. Vitamin E pada daging telur puyuh sangat berperan penting dalam proses regenerasi kulit yang berlangsung setiap hari.
Memperkuat Tulang Manusia
Manfaat makan daging puyuh yang keenam yaitu memperkuat tulang manusia. Kandungan fosfor dan kalsium di daging burung puyuh sangat bermanfaat guna menjaga tulang agar tak keropos sehingga tidak terjadi osteoporosis.
Menjaga Kesehatan Mata
Manfaat makan daging puyuh yang ketujuh yaitu menjaga kesehatan mata. Kuning telur burung puyuh tidak hanya kaya kandungan protein, melainkan juga memiliki kandungan lutein dan zeaksantin yang bermanfaat menjaga kesehatan retina mata. Kandungan tersebut melindungi mata dari pengaruh buruk sinar biru yang masuk ke di dalam mata. Selain itu daging dan telurnya mempunyai kandungan vitamin A yang bermanfaat bagi kesehatan mata walaupun tidak sebanyak wortel.
Memberikan Nutrisi pada Otak
Manfaat makan daging puyuh yang kedelapan yaitu Memberikan Nutrisi pada otak. Telur burung puyuh memiliki kandungan kolin yang bermanfaat di dalam perkembangan otak. Kolin di dalam telur burung puyuh membantu kinerja syaraf otak sehingga meningkatkan daya ingat. Dengan rutin mengkonsumsi telur burung puyuh, Anda akan mempunyai daya ingat yang lebih baik.
Menjaga Kesehatan Jantung
Manfaat makan daging puyuh yang kesembilan yaitu Menjaga kesehatan jantung. Kandungan protein pada daging dan telur puyuh membantu menyeimbangkan kolesterol yang masuk dalam tubuh. Oleh karena itu, mengkonsumsi daging dan telur burung puyuh baik bagi kesehatan jantung.
Mengatasi Gangguan Pernapasan
Manfaat makan daging puyuh yang kesepuluh yaitu mengatasi ganguan pernapasan. Konsumsi daging burung puyuh bisa mengatasi gangguan pernapasan yang dialami yakni seperti asma, tubercolusis, dan vegetative vascular dystrophy. Adapun hewan yang memiliki kandungan yang sama di dalam mengatasi gangguan pernapasan adalah daging kelelawar dan tupai.
Mengatasi Anemia
Manfaat makan daging puyuh yang kesebelas yaitu mengatasi anemia. Zat besi yang terkandung dalam burung puyuh berfungsi untuk mengatasi anemia atau kekurangan darah. Zat besi bisa membantu produksi hemoglobin serta sel darah merah yang bermanfaat mengatasi kekurangan darah dalam tubuh.
Mencegah stroke
Manfaat makan daging puyuh yang keduabelas yaitu mencegah stroke. Stroke merupakan penyakit yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah pada otak. Penyakit stroke umumnya dipicu oleh tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah, stroke hingga gangguan pada jantung. Stroke termasuk penyakit yang dapat menuebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian. Maka dari itu, penyakit ini harus dicegah sedini mungkin, salah satunya yaitu dengan mengonsumsi daging burung puyuh. Hal ini disebabkan karena daging puyuh mampu melancarkan kembali peredaran darah.
Bagus untuk dikonsumsi Ibu Hamil
Manfaat makan daging puyuh yang ketigabelas yaitu bagus untuk dikonsumsi ibu hamil. Daging puyuh memang aman dikonsumsi saat hamil. Apalagi daging puyuh kaya akan kandungan nutrisi seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral yang memang dibutuhkan tubuh. Terutama protein yang sangat baik untuk pertumbuhan otak janin dalam rahim.
Pengalaman Budidaya Burung Puyuh
Berdasarkan pengalaman penulis terkait dengan budidaya buruh puyuh, setidaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi breeder pemula diantaranya,
Pemilihan bibit burung puyuh
Ketentuan pemilihan bibit yang penulis tahu dan berpengalaman dalam membudidayakannya, pastinya pilihlah bibit puyuh yang sehat, tidak cacat dan memiliki perawakan yang baik. Bibit yang penulis dapatkan berasal dari pasar burung yang ada di kota Bandung. Umumnya di toko-toko burung atau yang memperjual belikan burung dan sejenisnya, untuk burung puyuh agak sulit untuk didapatkan, ada beberapa sebab berdasarkan tebakan penulis yaitu selain dikarenakan jenis burung ternakan juga dikarenakan pembelian yang dilakukan harus dalam skala besar. Akan tetapi disentra burung biasanya burug puyuh dapat ditemui dengan penjualan eceran atau satuan.
Gambar 1. Burung Puyuh Bibitan
Selain itu, bibit puyuh yang diperjual belikan dipasaran biasanya sebagian besar merupakan betina, sedangkan jantan jarang ditemui diperjual belikan dalam jumlah yang banyak. Umumnya para pedagang mengatakan bahwa untuk mengasilkan telur cukup betina yang dipelihara dikarenakan dengan stimulus pakan betina akan tetap bertelur.
Kandang burung puyuh
Rupa kadang puyuh yang memudahakan dan hendak dibuat oleh para breeder dapat mencontoh tutorial bentukan kandang yang banyak beredar di medsos. Penulis sendiri membuat kandang dengan ukuran 1,5 m x 0.5 m dengan 2 kandang secara vertikal cukup untuk memuat setidaknya 50 s.d 100 ekor puyuh.
Gambar 2. Kandang Burung Puyuh
Umumnya kandang dibuat miring (condong kedepan) untuk memudahkan para breeder untuk mengambil telur puyuh yang dihasilkan oleh induk puyuh. Untuk bahan kandang sendiri dapat dibuat dengan bahan kayu sebagai rangka dan kawat ram anti karat sebagai bahan dindingnya. Dengan konsep #rooftopgarden penggunaan material kandang harus diperhatikan agar kandang yang kita buat bisa tahan lama.
Telur burung puyuh
Burung puyuh menghasilkan telurnya secara harian. Sehingga jika memang ditujukan untuk komersil, budidaya burung puyuh sangat menjanjikan. Yang perlu diperhatikan oleh para breeder adalah komposisi betina dan jantan dalam satu kandang. Dengan komposisi yang tepat dapat menghasilkan telur yang maksimal. Seperti beberapa informasi dari pro breeder seharusnya dijaga komposisi dalam kandang 1 jantan : 5 betina. Selain itu, pemilihan dan pemberian jenis pakan pun perlu diperhatikan oleh para breeder. Kurang tepat dalam pemberian jenis pakan dan tidak teraturnya dalam pemberian pakan dapat menurunkan produksi telur harian dari burung puyuh secara drastis.
Gambar 3. Telur Burung Puyuh
Penetasan telur burung puyuh
Cukup mudah sebetulnya untuk membudidaya burung puyuh dalam skala kecil, pun untuk mencoba untuk menetaskan sendiri produksi telur yang kita hasilkan. Pengalaman penulis cukup mudah untuk menetaskan telur sendiri, dengan membeli penetas telur yang dijual di pasaran dan mengikuti intruksi yang disertakan pada alat tetas, kita akan berhasil menetaskan telur burung puyuh yang kita biakan. (InsyaAllah). Yang perlu diperhatikan adalah pemilihan bibit telur yang akan kita tetaskan, sering kali yang penulis alami keberhasilan menetas hanya di angka 30% dan anakan burung puyuh yang dihasilkan sebagian besar adalah pejantan.
Serba Serbi Budidaya Burung Puyuh
Pemanfaatan kotoran burung puyuh sebagai pupuk organik
Seperti yang sudah penulis ulas pada dua artikel sebelumnya, (baca artikel : budidaya buah naga dan budidaya pohon tin) bahwa pemanfaatan kotoran puyuh sebagai pupuk organik sangat terasa dan terlihat sekali (Alhamdulillah). Meskipun secara laboratorium penulis tidak mengetahui secara detail kandungan kimia dari kotoran puyuh dan efeknya terhadap tumbuhan, hanya saja ketika di aplikasikan terhadap dua jenis tananman yaitu buah naga dan pohon tin, bisa dikatakan sangat cocok karena tampak pada pertumbuhan tanaman yang sangat sehat baik akar, batang, daun dan buah yang dihasilkan (Alhamudillah).
Aspek ekonomi budidaya burung puyuh
Setiap usaha atau hobi yang ditekuni secara benar dan serius InsyaAllah mendatangkan hasil. Begitu juga jika memang kita meniatkan dari hobi kita membudidayakan burung puyuh untuk tujuan komersil. Berdasarkan pengalaman penulis dari 50 ekor burung puyuh dengan kompoisis yang baik antara jantan dan betina mampu menghasilkan 25 butir telur (1/4 kg telur puyuh) per harinya. Jika memang dikalkulasikan dengan operasional pakan yang dikeluarkan cukup memberikan margin yang lumayan.
Jika memang ditekuni dengan baik para breeder pemula dapat menemukan formula tersendiri untuk dapat mendapatkan margin yang sebesar-besarnya dari hasil budi daya burung puyuh.
Kiranya sharing singkat yang diberikan penulis dapat menjadi pengetahuan yang bermanfaat dan dapat diaplikasikan oleh rekan-rekan breeder. Sharing pengalaman dapat pula rekan-rekan breeder bagikan melalui kolom komen yang dapat memperluas khasanah dalam breeding dengan lahan dan waktu yang terbatas yang dimiliki rekan-rekan self farming lainnya terutama dengan konsep #rooftopgarden. SEMANGAT MENCOBA!!!
Kontribusi artikel bermanfaat dapat dikirim ke : welcome@mobilestatistik.com
Yang terlintas ketika mendengar buah tin, bagi muslim akan langsung teringat pada sebuah surat dalam Al Qur’an yaitu surat At Tin (buah Tin). Pada kesempatan ini kita tidak akan membahas tentang buah tin dalam konteks al-qur’an karena bukan merupakan kapasitas penulis. Akan tetapi penulis akan membahas pada pengalaman penulis dalam membudidayakan pohon tin. Budidaya!
Pada mulanya memang penulis belum familiar dengan buah tin dari bentuk maupun pohonnya seperti apa. Pengalaman penulis pertama kali melihat buah tin pada sebuah bingkisan oleh-oleh ortu sepulang dari umroh. Bentuk buah tin yang kisut berwarna cokelat karena sudah dijadikan manisan buah. Rasa buah tin dalam bentuk manisan tersebut manis bercampur agak sedikit masam, sehingga nuansa yang ditimbulkan cukup segar.
Sebelum lebih jauh kita uraiakan tentang teknik budidaya buah tin yang relatif mudah dan cocok juga dibudidayakan pada cuaca atau iklim jawa barat. Mari kita mengenal terlebih dahulu secara histori buah tin tersebut.
Mengenal Buah Tin
Tin atau Ara (Ficus carica L.) adalah sejenis tumbuhan penghasil buah-buahan yang dapat dimakan yang berasal dari Asia Barat. Buahnya bernama sama. Nama “Tin” diambil dari bahasa Arab, juga dikenal dengan nama “Ara” (buah ara / pohon ara) sedangkan dalam bahasa Inggris disebut fig (common fig; “pohon ara umum”), sebenarnya masih termasuk kerabat pohon beringin dari dari genus yang sama, yaitu Ficus.
Tumbuh di daerah Asia Barat, mulai dari pantai Balkan hingga Afganistan. Sekarang dibudidayakan pula di Australia, Cile, Argentina, serta Amerika Serikat.
Habitus berupa pohon, besar dan dapat tumbuh hingga 10 m dengan batang lunak berwarna abu-abu. Daunnya cukup besar dan berlekuk dalam, 3 atau 5 cuping. Bunga tin tidak tampak karena terlindung oleh dasar bunga yang menutup sehingga dikira buah. Penyerbukan dilakukan oleh sejenis tawon khusus, sama seperti serangga yang menyerbuki jenis-jenis Ficus lainnya. Yang disebut buah sebetulnya adalah dasar bunga yang membentuk bulatan. Tipe ini khas untuk semua anggota suku ara-araan (Moraceae). Buahnya berukuran panjang tiga hingga 5 cm, berwarna hijau. Beberapa kultivar berubah warna menjadi ungu jika masak. Getah yang dikeluarkan pohon ini dapat mengiritasi kulit.
Manfaat Buah Tin
Buah tin dapat dimakan segar, dikeringkan, atau dibuat selai. Buah yang dipetik harus segera dimanfaatkan karena tidak dapat disimpan lama (mudah rusak). Di Bengali buah tin diolah sebagai sayuran. Pohon tin adalah salah satu dari dua pohon yang disebut manfaatnya baik dalam Islam. Di Al Qur’an, salah satu surat disebut dengan nama ini (QS Surah At-Tin ayat 1) karena Allah bersumpah atas nama buah/tumbuhan ini. Manfaat buah tin secara medis diantaranya seperti penulis kutip pada web hellosehat.com, diantaranya :
Bagus untuk diet
Manfaat buah tin untuk diet ini terdapat pada seratnya yang membantu memperlancar metabolisme tubuh dan pencernaan. Pada kandungan 100 gram buah tin, hanya terkandung 74 kalori, yang mana bagus untuk Anda yang sedang diet. Manfaat lain yang bisa didapat dari buah tin adalah kandungan mineral, vitamin serta pigmennnya yang baik untuk mencerahkan dan melembabkan kulit.
Pencegah kanker dan masalah pencernaan lainnya
Zat pektin yang hanya didapatkan pada buah-buhan tertentu, nyatanya ada dalam kandungan buah tin. Kandungan pektin yang ada dalam manfaat buah tin juga berdampak baik bagi pencernaan, terutama usus besar dan usus kecil. Bagi sebagian masyarakat timur tengah, buah tin ini juga digunakan sebagai obat pencahar tradisional, karena kandungan serat yang berlimpah pada buah tin.
Selain manfaat pencernaan usus tersebut, buah tin juga dapat mencegah beberapa kanker pada bagian perut tertentu, yaitu kanker usus. Satu biji buah tin segar, cukup mengandung beberapa kadar vitamin yang mengandung zat anti oksidan seperti vitamin-A, E, dan K. Keseluruhan senyawa fitokimia dalam buah tin dapat membantu menghilangkan bahaya radikal bebas dari tubuh manusia dan dengan demikian melindungi kita dari kanker, diabetes, penyakit degeneratif lainnya, dan bahkan infeksi organ dalam tubuh.
Banyak kandungan gizi dan vitamin yang bermanfaat
Buah tin yang dikonsumsi dengan cara dikeringkan terlebih dahulu, merupakan sumber vitamin dan mineral baik untuk tubuh. Contohnya, 100 g buah tin kering mengandung 680 mg potasium, 162 mg kalsium, dan 2,03 mg zat besi. Kalium merupakan komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengendalikan denyut jantung dan tekanan darah. Nah, sedangkan zat tembaga dan besi diperlukan dalam produksi sel darah merah tubuh.
Sebagai ramuan obat seksualitas sejak dulu
Selama berabad-abad yang lalu, khususnya masyarakat Arab, buah tin telah direkomendasikan sebagai obat tradisional untuk memperbaiki masalah seksualitas, seperti kemandulan, daya tahan seks yang lemah, atau bahkan disfungsi ereksi. Hal ini juga menjadi bagian dari budaya dan mitologi bangsa Arab sendiri, terlebih pada masanya, manfaat buah tin ini menjadikan buah tin sebagai obat kesuburuan dan kejantanan pria.
Kegunaan serta manfaat buah tin dalam obat seksualitas sebenarnya masih dipertanyakan, tetapi kandungan jumlah yang besar, terutama vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh, sangat berdampak bagi bagi stamina dan energi tambahan. Masyarakat Timur Tengah meramu buah tin dengan merendam 3-4 buah tersebut dalam susu selama semalam. Lalu diminum pada waktu petang esok hari, untuk mendapatkan stamina dan energi di malam harinya.
Budidaya Buah Tin
Budidaya buah naga gampang-gampang susah, berdasarkan pengalaman penulis, terdapat beberapa kondisi yang perlu diperhatikan oleh terutama para farmer pemula.
Pencahayaan sinar matahari yang cukup
Sinar matahari merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam tumbuh kembang yang baik dari pohon tin. Penulis sendiri mengembangkan budidaya pohon tin dengan konsep #rooftopgarden, sehingga kondisi kering di musim kemarau maupun basah di musim hujan tidak menjadi masalah pada tumbuh kembang pohon tin. Secara alamiah pohon tin membutuhkan penyinaran yang cukup agar proses pembentukan makanan untuk kebutuhan nutrisi tumbuhan tercukupi secara maksimal.
Kondisi tanah yang tepat
Sebetulnya tanaman buah tin tidak terlalu “rewel” dengan kebutuhan tanah sebagai media tanam dan tumbuh kembangnya. Oleh karenanya, jenis dan tektur tanah yang diperlukan relatif bisa digunakan semua jenis tanah asalkan tidak berlebihan kandungan airnya (mis : lumpur). Dengan kebutuhan tersebut maka para farmer pemula tidak perlu bingung dalam menentukan tanah sebagai media tanam bagi tanaman pohon tin.
Jenis pupuk yang tepat
Pupuk yang tepat yang diterapkan pada pohon tin sangat menentukan pada seberapa cepat pohon tin berkembang dan berbuah. Dikarenakan budidaya yang diterapkan penulis bersifat organik maka pupuk yang digunakan hanya pupuk kandang dan tanpa pupuk sintetis buatan pabrik. Selain mudah untuk didapat, pupuk kandang sangat ramah lingkungan dan memberikan tingkat perkembangan tanaman yang sangat baik dan kualitas buah yang memuaskan. Sebagai catatan karena pupuk kandang bersifat masam, teruntuk pada pohon tin, cukup diaplikasikan secukupnya saja, dikarenakan jika terlalu berlebihan dapat mematikan akar pohon tin. (terutama tanaman baru, hasil cangkok)
Setelah kita mengenal sekilas kebutuhan apa yang diperlukan oleh pohon tin demi kelangsungan tumbuh kembangnya, pada kesempatan kali ini kita akan coba uraikan beberapa teknis budidaya buah tin. Cara menanam pohon tin cukup mudah. Dengan membeli bibitan yang sudah banyak tersedia baik secara offline maupun online, para farmer pemula dapat dengan mudah untuk memperolehnya. Pun dengan proses pembiakannya, dapat dilakukan dengan teknik cangkok kupas atau tanpa kupas, pada beberapa testimoni farmer pro pembiakan pohon tin dapat dilakukan dengan teknik stek. Penulis sendiri membiakan pohon tin dengan teknik cangkok tanpa kupas. Adapun dengan lahan yang cukup terbatas para farmer dapat menanam pohon tin pada sebuah pot ukuran besar. Adapun perlengkapan yang perlu dipersiapkan oleh para farmer diantaranya :
Tanah
Tanah yang digunakan oleh penulis dalam kesempatan kali ini adalah jenis tanah merah gembur yang biasa digunakan pada lahan pertanian sayuran (mis : tanah merah Garut). Perlu diingat pohon tin tidaklah “rewel” sehingga dapat disesuaikan dengan tanah yang dimiliki oleh para farmer.
Pot ukuran besar
Pot yang digunakan penulis adalah pot ukuran maksimum yang terdapat di toko perabot rumah tangga dengan diamater sekitar 50 cm. Pot ini dirasakan cukup untuk pertumbuhan awal bagi pohon tin, jika memiliki lahan yang cukup luas setelah pohon tin dewasa dapat dipindahkan pada lahan tanam yang lebih luas (mis : permukaan tanah).
Pupuk kandang
Dikarenakan ketersedian pupuk kandang yang penulis miliki dari kotoran burung puyuh (Baca Artikel : Budidaya Puyuh) dari hasil budidaya sendiri, maka dari hasil percobaan dan pengalaman, pupuk kandang inilah (Alhamdulillah) yang dirasakan paling cocok untuk pohon tin. Kotoran burung puyuh dapat ditaburkan langsung tanpa proses apapun sebelumnya, di atas tanah media tanam pohon tin, sifat panas alami yang ditimbulkan menguntungkan dalam mencegah rerumputan yang dapat mengganggu untuk tumbuh di atas tanah media tanam pohon tin. Selain itu kotoran puyuh yang langsung ditabur di atas tanah media tanam pohon tin cukup awet (tahan lama) dari proses dekomposisi (penguraian) oleh organisme yang ada pada tanah media tanam pohon tin.
Benih Pohon Tin
Benih pohon tin yang akan ditanam pada media tanam dipastikan memiliki akar yang cukup. Diameter batang benih tin sebetulnya tidak berpengaruh terhadap tumbuh kembang pohon tin itu sendiri, hanya saja berpengaruh pada waktu pembesaran pohon dan berbuahnya pohon tin. Pengalaman penulis yang membeli bibit buah tin, diameter batang tin 2 cm dan terlihat sebagai batang yang sukup tua (warna cokelat tua) cukup baik untuk tumbuh berkembang menjadi pohon tin yang sehat dan berbuah dengan segera.
Tips Budidaya Buah Tin
Berdasarkan pengalaman budidaya pohon buah tin secara alami (organik) dari awal masa tanam hingga berbuah membutuhkan waktu kira-kira 6 bulan s.d 1 tahun (syarat dan ketentuan berlaku). Masa berbuah pohon tin adalah hampir sepanjang tahun dan hal ini sangat dipengaruhi oleh nutrisi yang didapatkan oleh pon tin. Untuk mendapatkan kualitas pohon tin yang baik secara alami (organik) terdapat beberapa tips yang mungkin dapat diterapkan oleh para farmer bedasarkan pengalaman penulis selama kurang lebih 2 tahun dalam budidaya pohon tin.
Pencahayaan matahari yang cukup
Karena sistem tanam dan kebun yang dimiliki oleh penulis merupakan #rooftopgarden maka dirasakan bahwa budidaya pohon tin (Alhamdulillah) dirasakan sangat optimal. Cahaya matahari yang didapatkan oleh pohon tin secara langsung tanpa penghalang dengan durasi yang panjang, sehingga sangat berpengaruh pada proses tumbuh kembang pohon tin sangat cepat dan maksimal.
Pupuk kandang yang cocok
Seperti di ulas pada poin sebelumnya, dikarenakan penulis mengkombinasikan konsep #rooftopgarden dengan budidaya puyuh on top juga, maka pupuk kandang yang digunakan merupakan kotoran puyuh yang diproduksi. Hal ini bermanfaat dalam menghindari mengotori lingkungan sekitar (tetangga kiri-kanan), pemanfaatan kotoran puyuh yang diproduksi dapat digunakan langsung pada media tanam tanaman khususnya pohon tin.
Penyiraman
Penyiraman yang dilakukan oleh penulis dilakukan hampir setiap hari, apalagi dimusim kemarau. Meskipun pohon tin cukup tahan dengan kondisi kurang air, akan tetapi perhatian yang maksimal pada tanaman yang kita miliki dapat berimbas balik pada pemilik ketika datang masa berbuah dan masa panen (Alhamdulillah).
Pengalaman Budidaya Buah Tin
Perhatian yang cukup terhadap pohon buah tin yang kita miliki berimbas pada kualitas baik itu pertumbuhan pohon maupun kualitas buah yang dihasilkan. Berikut tampilkan beberapa dokumentasi hasil budi daya pohon tin.
Tanaman buah tin
Pertumbuhan pohon tin yang cenderung memiliki cabang yang banyak dan tiap buku batang mengeluarkan bakal buah tin.
Gambar 1. Media Tanam dan Pohon Buah Tin
Bakal buah buah tin
Bakal buah tin tumbuh dari awal seperti biji korek sampai dengan matang hampir sebesar bola ping pong. Masa perkembangan buah tin hingga menjadi matang kurang lebih 2 pekan.
Gambar 2. Bunga dan Bakal Buah Tin
Buah tin matang
Setelah kurang lebih 2 pekan para farmer dapat menikmati buah tin segar dan matang maksimal dari hasil budidaya. Buah tin dengan matang maksimal salah satu indikatornya adalah perubahan warna dari hijau menjadi kuning atau ungu disesuaikan dengan jenis pohon tin yang dibudidayakan.
Gambar 3. Buah Tin Matang
Cangkok pohon tin
Untuk mengembangbiakan pohon buah tin cukup dan relatif mudah. Bagi farmer pemula yang dipusingkan dengan teknik cangkok dengan sayatan dan boleh jadi sering kali mengalami kegagalan, pada pohon buah tin berbagai kendala tersebut dapat dilewati. Cukup dengan media tanah atau sekam dan gelas plastik (air mineral) tanpa dengan cara menyayat batang pohon tin, proses cangkok dapat dilakukan. Berdasarkan pengalaman penulis proses cangkok pada pohon buah tin dapat berlangsung 3 s.d 4 pekan sampai cangkokan benar-benar siap dilepas dari pohon indukan.
Gambar 4. Media dan Model Cangkok Buah Tin
Serbaserbi Budidaya Buah Tin
Tentunya sangat menyenangkan ketika budidaya pohon tin yang kita lakukan berhasil. Selain kita dapat nikmati sendiri buah tin dari hasil pohon sendiri, kita pun dapat berbagi dengan tetangga sekitar para farmer yang tidak sedikit merasa “ngiler” ketika melihat buah tin kita berbuah dengan lebat.
Kiranya sharing singkat yang diberikan penulis dapat menjadi pengetahuan yang bermanfaat dan dapat diaplikasikan oleh rekan-rekan farmer. Sharing pengalaman dapat pula rekan-rekan farmer bagikan melalui kolom komen yang dapat memperluas khasanah dalam berkebun dengan lahan dan waktu yang terbatas yang dimiliki rekan-rekan self farming lainnya terutama dengan konsep #rooftopgarden. SEMANGAT MENCOBA!!!
Kontribusi artikel bermanfaat dapat dikirim ke : welcome@mobilestatistik.com
Siapa yang tak kenal dengan buah yang satu ini, BUAH NAGA, hampir semua orang Indonesia mengenal buah yang satu ini. Apalagi di era internet dan media sosial banyak orang memberikan ulasan dari segala sisi tentang buah ini. Buah yang terbentuk dengan sangat menarik dari mulai kuncup, bunga hingga matangnya membuat orang tertarik untuk membudidayakannya. Sebelum kita coba paparkan tentang budidaya buah naga, ada baiknya kita mengenal lebih lengkap tentang buah naga.
Mengenal Buah Naga
Buah naga (Inggris: pitaya) adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Indonesia dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Palestina, Australia utara dan Tiongkok selatan. Hylocereus hanya mekar pada malam hari.
Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang Vietnam dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah. Oleh sebab itu, buah ini selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar. Warna merah buah terlihat mencolok di antara warna naga-naga yang hijau. Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya Cina dikenal sebagai thang loy (buah naga). Istilah Thang loy kemudian diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai dragon fruit (buah naga).
Buah Naga Merah
Buah naga merah sebagai salah satu buah yang memiliki banyak manfaat untuk membantu mengatasi dan membantu menyembuhkan berbagai penyakit (bi idznillah). Mulai dari batang buah naga, daging buah naga, sampai dengan kulit buah naga juga memiliki banyak kandungan vitamin dan zat yang sangat bermanfaat. Dokter juga sangat merekomendasikan buah naga merah, sebagai buah konsumsi yang bisa di gunakan untuk terapi dalam penyembuhan suatu penyakit.
Berikut ini beberapa manfaat dari buah naga:
Buah naga merah membantu menyembuhkan penyakit kanker, kandungan vitamin kompleksnya, sudah direkomendasikan oleh dokter sebagai buah terapi penyembuhan kanker.
Mempercantik penampilan, dengan kandungan vitamin C nya yang tinggi, buah naga merah membantu menjaga kesehatan kulit, bahkan buah dan kulitnya juga bisa digunakan sebagai bahan lulur.
Karena rasa manis buah naga merah bukan berasal dari glukosa, maka buah naga merah juga bisa untuk membantu menyembuhkan penyakit diabetes.
Menjaga kesehatan dan stamina, dengan kandungan antioksidan dan vitaminnya.
Mencegah penyakit osteoporosis atau pengapuran tulang, karena buah naga merah mengandung banyak kalsium organik.
mengandung vitamin B3 yang berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol dan untuk menyembuhkan penyakit batuk dan asma hingga dapat mengatasi tekanan darah tinggi.
Merawat kesehatan mata, karena beta-Karoten yang terkandung dalam buah naga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata.
Menjaga kesehatan jantung, karena kandungan vitamin C, B1, B2, dan B3 yang terkandung dalam buah naga dapat menjaga kesehatan jantung.
Budidaya Buah Naga Merah
Budidaya buah naga gampang-gampang susah, berdasarkan pengalaman penulis, terdapat beberapa kondisi yang perlu diperhatikan oleh terutama para farmer pemula.
Pencahayaan sinar matahari yang cukup
Sinar matahari merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam tumbuh kembang yang baik dari pohon buah naga. Seperti informasi awal yang kita dapatkan, bahwa buah naga merupakan tanaman yang termasuk dalam rumpun kaktus, maka kecenderungan kebutuhan pencahayaan dan kondisi kelembaban tanah yang diperlukan oleh pohon buah naga tidak terlalu basah dikarenakan dapat menimbulkan kebusukan pada batang pohonnya. Dengan kondisi seperti ini maka pohon buah naga merupakan tanaman yang tahan dengan kodisi kering dan cocok ditanam pada wilayah dengan intensitas panas (cahaya matahari) yang maksimal.
Kondisi tanah yang tepat
Sebetulnya tanaman buah naga tidak terlalu “rewel” dengan kebutuhan tanah sebagai media tanam dan tumbuh kembangnya. Seperti kita informasikan pada poin 1 di atas bahwa tanaman buah naga merupakan keluarga kaktus dan tahan terhadap kondisi kering, sehingga tektur tanah yang diperlukan relatif bisa digunakan semua jenis tanah asalkan tidak berlebihan kandungan airnya (mis : lumpur). Dengan kebutuhan tersebut maka para farmer pemula tidak perlu bingun dalam menentukan tanah sebagai media tanam bagi tanaman buah naga.
Jenis pupuk yang tepat
Pupuk yang tepat yang diterapkan pada tanaman buah naga sangat menentukan pada seberapa cepat tanaman buah naga berkembang dan berbuah. Dikarenakan budidaya yang diterapkan penulis bersifat organik maka pupuk yang digunakan hanya pupuk kandang dan tanpa pupuk sintetis buatan pabrik. Selain mudah untuk didapat, pupuk kandang sangat ramah lingkungan dan memberikan tingkat perkembangan tanaman yang sangat baik dan kualitas buah yang memuaskan.
Selanjutnya, setelah kita mengenal sekilas kebutuhan apa yang diperlukan oleh pohon buah naga demi kelangsungan tumbuh kembangnya, pada kesempatan kali ini kita akan coba uraikan beberapa teknis budidaya buah naga. Cara menanam pohon buah naga amatlah mudah semudah kita menanam pohon singkong. Dengan teknik stek pada batang pohon yang cukup dewasa pohon buah naga dapat tumbuh dengan sendirinya. Adapun dengan lahan yang cukup terbatas para farmer dapat menanam pohon buah naga pada sebuah pot ukuran besar dan setelah tumbuh dapat dirambatkan pada dinding kasar atau “paranggong” pada sistem tanam pohon anggur. Adapun perlengkapan yang perlu dipersiapkan oleh para farmer diantaranya :
Tanah
Tanah yang digunakan oleh penulis dalam kesempatan kali ini adalah jenis tanah merah gembur yang biasa digunakan pada lahan pertanian sayuran (mis : tanah merah Garut). Perlu diingat tanaman buah naga tidaklah “rewel” sehingga dapat disesuaikan dengan tanah yang dimiliki oleh para farmer.
Pot ukuran besar
Pot yang digunakan penulis adalah pot ukuran maksimum yang terdapat di toko perabot rumah tangga dengan diamater sekitar 50 cm. Pot ini dirasakan cukup untuk pertumbuhan awal bagi tanaman buah naga karena selebihnya teknik tumbuh dari tanaman buah naga cukup dirambatkan pada dinding kasar sebagai media cengkram dari akarnya.
Pupuk kandang
Dikarenakan ketersedian pupuk kandang yang penulis miliki dari kotoran burung puyuh (Baca Artikel : Budidaya Puyuh) dari hasil budidaya sendiri, maka dari hasil percobaan dan pengalaman, pupuk kandang inilah (Alhamdulillah) yang dirasakan paling cocok untuk tanaman buah naga. Kotoran burung puyuh dapat ditaburkan langsung tanpa proses apapun sebelumnya, di atas tanah media tanam buah naga, sifat panas alami yang ditimbulkan menguntungkan dalam mencegah rerumputan yang dapat mengganggu, untuk tumbuh di atas tanah media tanam buah naga. Selain itu kotoran puyuh yang langsung ditabur di atas tanah media tanam buah naga cukup awet (tahan lama) dari proses dekomposisi (penguraian) oleh organisme yang ada pada tanah media tanam buah naga.
Benih pohon buah naga
Pemilihan batang pohon buah naga yang akan dijadikan benih juga perlu diperhatikan. Batang pohon yang akan dijadikan benih dapat diambil dari inang pohon buah naga dewasa. Benih pohon buah naga dapat diambil dari batang tua atau batang yang kira-kira sudah dapat mengeluarkan akar, dimana pada bagian tengah batang sudah terbentuk bongol kayu berwarna putih. Potong batang kira-kira 50 cm dengan muka batang berduri mengahadap ke atas ketika ditaman.
Tips Budidaya Buah Naga Merah
Berdasarkan pengalaman budidaya tanaman buah naga secara alami (organik) dari awal masa tanam hingga berbuah membutuhkan waktu kira-kira 6 bulan s.d 1 tahun (syarat dan ketentuan berlaku). Masa berbuah pohon buah naga adalah pada awal musim penghujan sampai dengan akhir musim penghujan. Oleh karenanya pohon buah naga yang baik bisa mengalami masa panen setidaknya 4 kali masa panen dalam satu musim. Untuk mendapatkan kualitas pohon buah naga yang baik secara alami (organik) terdapat beberapa tips yang mungkin dapat diterapkan oleh para farmer bedasarkan pengalaman penulis selama kurang lebih 4 tahun dalam budidaya pohon buah naga.
Pencahayaan matahari yang maksimal
Karena sistem tanam dan kebun yang dimiliki oleh penulis merupakan #rooftopgarden maka dirasakan bahwa budidaya pohon buah naga (Alhamdulillah) dirasakan sangat optimal. Cahaya matahari yang didapatkan oleh pohon buah naga secara langsung tanpa penghalang dengan durasi yang panjang, sehingga sangat berpengaruh pada proses tumbuh kembang pohon buah naga yang sangat cepat dan maksimal.
Pupuk kandang yang cocok
Seperti di ulas pada poin sebelumnya, dikarenakan penulis mengkombinasikan konsep #rooftopgarden dengan budidaya puyuh on top juga, maka pupuk kandang yang digunakan merupakan kotoran puyuh yang diproduksi. Hal ini bermanfaat dalam menghindari mengotori lingkungan sekitar (tetangga kiri-kanan), pemanfaatan kotoran puyuh yang diproduksi dapat digunakan langsung pada media tanam tanaman khususnya pohon buah naga.
Penyiraman
Penyiraman yang dilakukan oleh penulis dilakukan hampir setiap hari, apalagi dimusim kemarau. Meskipun pohon buah naga sangat tahan dengan kondisi sangat kurang air, akan tetapi perhatian yang maksimal pada tanaman yang kita miliki dapat berimbas balik pada pemilik ketika datang masa berbuah dan masa panen (Alhamdulillah). Perlu dicatat bagi para farmer pemula, bahwa pada masa musim kemarau-lah buah naga “berhibernasi” untuk menghasilkan buah di musim penghujan (awal musim penghujan s.d akhir musim penghujan). Oleh karenanya, perlakuan yang baik di musim kemarau pada pohon buah naga akan memberikan hasil yang membuat senyum lebar para farmer jika musim hujan tiba.
Pengalaman Budidaya Buah Naga Merah
Perhatian yang cukup terhadap pohon buah naga yang kita miliki berimbas pada kualitas baik itu pertumbuhan pohon maupun kualitas buah yang dihasilkan. Berdasarkan testimoni para penikmat buah naga yang dikembangkan secara alami (organik), terdapat perbedaan yang signifikan dari rasa buah naga yang dihasilkan dibandingkan dengan buah naga yang dijual dipasaran. Berikut tampilkan beberapa dokumentasi hasil budi daya pohon buah naga dengan konsep #rooftopgarden.
Tanaman buah naga
Pertumbuhan pohon buah naga yang cenderung besar-besar pada batang dan berisi, sehingga pohon buah naga terlihat kokoh.
Gambar 1. Media Tanam dan Pohon Buah Naga
Kuncup bunga buah naga
Kuncup yang dihasilkan oleh pohon buah naga yang sehat dan kokoh cenderung banyak dan berderet pada tiap buku batang pohon buah naga.
Gambar 2. Kuncup Buah Naga
Bunga mekar buah naga
Bunga yang dihasilkan dari batang dan kuncup yang sehat pada pohon buah naga cenderung besar dengan bentuk yang sempurna.
Gambar 3. Kembang Buah Naga
Bakal buah buah naga
Dari bunga yang cantik dan sempurna setelah masa mekar kurang lebih 12 jam (malam hari s.d pukul 9 di pagi hari) akan di hasilkan bakal buah yang besar dan sempurna.
Gambar 4. Bakal Buah Buah Naga
Buah naga matang
Setelah kurang lebih 2 s.d 3 pekan para farmer dapat menikmati buah naga segar dan matang maksimal dari hasil budidaya. Buah naga dengan matang maksimal salah satu indikatornya adalah warna merah gelap pada kulit buah dan terdapat retakan-retakan pada ujung buah.
Gambar 5. Buah Naga Matang
Sebaserbi Budidaya Buah Naga
Tentunya sangat menyenangkan ketika budidaya pohon buah naga yang kita lakukan berhasil. Selain kita dapat nikmati sendiri buah naga dari hasil pohon sendiri, kita pun dapat berbagi dengan tetangga sekitar para farmer yang tidak sedikit merasa “ngiler” ketika melihat buah naga merah bergantungan pada pohon buah naga yang kita budidayakan. Dan (MasyaAllah) buah naga yang kita budidayakan sendiri jauh berbeda dari segi kualitas dan rasa dibandingkan dengan buah naga yang diperjualbelikan di market-market besar.
Tentunya sebagai informasi pelengkap dari artikel budidaya buah naga ini, penulis juga khendak meninformasikan beberapa manfaat lain (diluar sisi khasiat buah naga) dari budidaya pohon buah naga.
Pohon anti maling
Perlu diingat bahwa pohon buah naga merupakan tanaman dalam rumpun kaktus sehingga dengan sendirinya memiliki duri yang banyak dan cenderung tajam serta menimbulkan efek perih dan gatal jika tertusuk. Dengan penataan yang baik dari para farmer sebetulnya pohon buah naga ini memiliki fungsi sebagai pohon anti maling, pengganti “beling” atau kawat berduri yang seringkali ditanamkan pada ujung dinding sebagai penghalang maling. Jika penulis perhatikan pada beberapa pabrik maupun rumah sudah mengaplikasikan pohon buah naga sebagai pohon anti maling selain sebagai tanaman buah pada umumnya.
Akar kuat tembus struktur bangunan tanpa plester
Dikarenakan buah naga merupakan tipe pohon yang merambat, oleh karenanya memiliki karakteristik akar yang kuat dalam mencengkram. Perlu diperhatikan oleh para farmer yang menjadikan dinding rumah sebagai media rambatan. Akar pohon buah naga dapat menembus dinding bata merah yang belum di plester dan mampu mencengkramnya sehingga akar pohon buah naga berdiameter lumayan besar. Terdapat resiko karenanya diantaranya dalam kurun waktu lama (bertahun-tahun) media bata merah sebagai cengkraman dapat menjadi hancur sehingga diperlukan pengontrolan secara berkala agar tidak menghancurkan bangunan secara keseluruhan. Oleh karenanya ada baiknya pohon buah naga yang rambatkan pada dinding ditopang oleh bahan lain (semisal : kayu atau bambu) sebagai antisipasi bobot pohon buah naga yang semakin bertambah.
Indikator musim
Salah satu yang unik pada pohon buah naga adalah masa berbuah di musim penghujan saja (apabila budidaya organik tanpa rekayasa obat-obatan perangsang buah kimia). Berdasarkan pengalaman meskipun di musim kemarau kita rajin (hampir setiap hari) menyirami secara keseluruhan pohon buah naga tetap saja pada musim kemarau pohon buah naga tidak akan berbuah (bi idznillah). Akan tetapi jika musim sudah mendekati musim penghujan (meskipun menurut prediksi BMKG musim penghujan diperkirakan sekitar sepekan kedepan), ketika hujan turun (hujan awalan dan kemudian kemarau kembali 1 s.d 2 pekan) biasanya (bi idznillah) pohon buah naga akan menampakan kemunculan bakal kuncup-kuncup bunganya merespon hujan awalan yang turun yang menandakan sebentar lagi musim penghujan akan tiba. Begitulah kiranya pohon buah naga merespon siklus alam terutama pergantian musim.
Kiranya sharing singkat yang diberikan penulis dapat menjadi pengetahuan yang bermanfaat dan dapat diaplikasikan oleh rekan-rekan farmer. Sharing pengalaman dapat pula rekan-rekan farmer bagikan melalui kolom komen yang dapat memperluas khasanah dalam berkebun dengan lahan dan waktu yang terbatas yang dimiliki rekan-rekan self farming lainnya terutama dengan konsep #rooftopgarden. SEMANGAT MENCOBA!!!
Kontribusi artikel bermanfaat dapat dikirim ke : welcome@mobilestatistik.com